Ada pertanyaan? Jangan Sungkan!

20 Contoh Judul Skripsi Kebidanan Terbaru 2023

Rifainstitute –  Apakah Anda sedang mencari contoh judul skripsi kebidanan yang terbaru, mudah dikerjakan, dan lengkap dengan metode penelitian? Jika ya, maka Anda berada di tempat yang tepat. 😊

Dalam artikel ini, kami akan memberikan 20 contoh judul skripsi kebidanan yang bisa Anda jadikan inspirasi atau referensi untuk menyelesaikan tugas akhir Anda. Kami juga akan menjelaskan metode penelitian yang cocok untuk masing-masing judul, baik kuantitatif maupun kualitatif.

Skripsi kebidanan adalah salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana kebidanan. Skripsi kebidanan harus memuat hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang kebidanan, seperti kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi, kesehatan masyarakat, dan lainnya.

Skripsi kebidanan harus memiliki judul yang menarik, relevan, dan bermakna. Judul skripsi kebidanan harus mencerminkan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian. Judul skripsi kebidanan juga harus sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah, yaitu singkat, jelas, dan spesifik.

Namun, menemukan judul skripsi kebidanan yang sesuai dengan kriteria tersebut tidaklah mudah. Banyak mahasiswa kebidanan yang mengalami kesulitan dalam menentukan judul skripsi mereka. Mereka sering bingung, ragu, atau kehabisan ide.

Oleh karena itu, kami ingin membantu Anda dengan memberikan 20 contoh judul skripsi kebidanan yang terbaru, mudah dikerjakan, dan lengkap dengan metode penelitian. Kami harap contoh-contoh ini bisa membantu Anda menemukan judul skripsi yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan sumber daya Anda.

Berikut adalah 20 contoh judul skripsi kebidanan yang terbaru, mudah dikerjakan, dan lengkap dengan metode penelitian:

Daftar isi

1. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Pap Smear dengan Kepatuhan Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Puskesmas X

Pap smear adalah salah satu pemeriksaan yang penting untuk dilakukan oleh ibu hamil. Pap smear adalah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya sel abnormal di leher rahim yang bisa menjadi awal dari kanker serviks. Kanker serviks adalah salah satu penyebab kematian ibu hamil di Indonesia.

Namun, masih banyak ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan pap smear. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil melakukan pemeriksaan pap smear adalah tingkat pengetahuan mereka tentang pemeriksaan ini. Pengetahuan yang rendah bisa menyebabkan ketakutan, kekhawatiran, atau kesalahpahaman tentang pap smear.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan pap smear dengan kepatuhan mereka melakukan pemeriksaan ini di Puskesmas X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas X. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji chi square.

2. Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 6-12 Bulan di Posyandu Y

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI eksklusif memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan perkembangan bayi. Salah satu manfaat ASI eksklusif adalah meningkatkan perkembangan motorik kasar bayi.

Perkembangan motorik kasar adalah kemampuan bayi untuk menggerakkan otot-otot besar tubuhnya, seperti leher, lengan, kaki, dan punggung. Perkembangan motorik kasar bayi mencakup kemampuan untuk mengangkat kepala, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan. Perkembangan motorik kasar bayi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah nutrisi.

ASI eksklusif memberikan nutrisi yang optimal bagi bayi. ASI eksklusif mengandung zat-zat yang dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan otak dan saraf bayi. ASI eksklusif juga dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi, yang dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan sosial bayi.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap perkembangan motorik kasar bayi usia 6-12 bulan di Posyandu Y. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen. Populasi penelitian adalah bayi usia 6-12 bulan yang terdaftar di Posyandu Y. Sampel penelitian adalah bayi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan skala Denver II. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji t.

3. Pengalaman Ibu Menyusui Prematur di Rumah Sakit Z

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur memiliki risiko tinggi mengalami masalah kesehatan, seperti infeksi, pernapasan, pencernaan, dan perkembangan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah kesehatan bayi prematur adalah dengan memberikan ASI.

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi prematur. ASI mengandung zat-zat yang dapat melindungi bayi prematur dari infeksi, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak dan saraf, dan membantu proses penyembuhan. ASI juga dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi prematur, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis ibu.

Namun, menyusui bayi prematur tidaklah mudah. Ibu menyusui prematur menghadapi banyak tantangan, seperti kesulitan dalam memulai dan mempertahankan produksi ASI, kurangnya dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan, dan stres akibat kondisi bayi. Ibu menyusui prematur membutuhkan bantuan dan dukungan yang adekuat untuk dapat memberikan ASI kepada bayi mereka.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu menyusui prematur di Rumah Sakit Z. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian adalah ibu yang memiliki bayi prematur yang dirawat di Rumah Sakit Z. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan wawancara mendalam. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode Colaizzi.

Baca Juga:  Contoh Judul Skripsi Ekonomi Mikro dan Makro dengan Berbagai Tema

4. Efektivitas Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Post Partum di Bidan Praktik Mandiri A

Senam nifas adalah salah satu bentuk latihan fisik yang dilakukan oleh ibu post partum. Senam nifas bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan tubuh ibu setelah melahirkan. Senam nifas terdiri dari gerakan-gerakan yang melatih otot-otot perut, panggul, punggung, dan kaki. Salah satu manfaat senam nifas adalah menurunkan tinggi fundus uteri pada ibu post partum.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Ibu untuk Melakukan Persalinan Sezarian di Klinik B

Persalinan sezarian adalah salah satu metode persalinan yang dilakukan dengan cara memotong dinding perut dan rahim untuk mengeluarkan bayi. Persalinan sezarian biasanya dilakukan jika ada indikasi medis yang mengharuskan persalinan ini, seperti letak sungsang, plasenta previa, gawat janin, dan lainnya.

Namun, ada juga ibu yang memilih untuk melakukan persalinan sezarian tanpa ada indikasi medis. Keputusan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor sosial, psikologis, ekonomi, budaya, dan lainnya. Keputusan ini bisa memiliki dampak positif dan negatif bagi ibu dan bayi.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ibu untuk melakukan persalinan sezarian di Klinik B. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi penelitian adalah ibu yang melakukan persalinan sezarian di Klinik B. Sampel penelitian adalah ibu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif.

6. Dampak Penerapan Program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Terhadap Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas C

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah program yang bertujuan untuk memulai pemberian ASI segera setelah bayi lahir, yaitu dalam satu jam pertama. IMD memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayi, seperti meningkatkan produksi ASI, mengurangi perdarahan post partum, mempercepat involusi rahim, melindungi bayi dari infeksi, dan meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.

IMD juga dapat berdampak positif terhadap pemberian ASI eksklusif. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI eksklusif memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan perkembangan bayi. ASI eksklusif juga dapat menghemat biaya dan sumber daya.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan program IMD terhadap peningkatan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas C. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah ibu yang melahirkan di Puskesmas C. Sampel penelitian adalah ibu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan observasi dan wawancara. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji paired t test.

7. Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Poli Kandungan RSUD D

Hipertensi adalah salah satu komplikasi yang sering terjadi pada ibu hamil. Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hipertensi pada ibu hamil bisa menyebabkan masalah bagi ibu dan bayi, seperti preeklampsia, eklampsia, perdarahan, gawat janin, dan kematian.

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan hipertensi pada ibu hamil adalah stres. Stres adalah kondisi dimana seseorang merasa tertekan, cemas, atau khawatir akibat adanya masalah atau tantangan yang dihadapi. Stres bisa berasal dari dalam diri sendiri, keluarga, lingkungan, atau pekerjaan. Stres bisa mempengaruhi sistem saraf, hormon, dan pembuluh darah, yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Poli Kandungan RSUD D. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang berkunjung ke Poli Kandungan RSUD D. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner DASS-21 dan alat pengukur tekanan darah. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson.

8. Persepsi Bidan tentang Penerapan Standar Asuhan Persalinan Normal (SAPN) di Rumah Bersalin E

Standar Asuhan Persalinan Normal (SAPN) adalah pedoman yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan untuk memberikan asuhan yang bermutu, aman, dan humanis kepada ibu dan bayi selama proses persalinan normal. SAPN mencakup aspek-aspek seperti persiapan, pemantauan, intervensi, penanganan komplikasi, dan pelayanan pasca persalinan.

SAPN bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan, mengurangi angka kematian ibu dan bayi, dan meningkatkan kepuasan ibu dan keluarga. SAPN juga menghargai hak-hak ibu dan bayi, seperti hak untuk mendapatkan informasi, hak untuk memberikan persetujuan, hak untuk mendapatkan privasi, dan hak untuk mendapatkan dukungan.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi bidan tentang penerapan SAPN di Rumah Bersalin E. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian adalah bidan yang bekerja di Rumah Bersalin E. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan wawancara semi terstruktur. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode Miles dan Huberman.

9. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Kontrasepsi Pasca Persalinan Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu di Posyandu F

Kontrasepsi pasca persalinan adalah penggunaan alat atau metode untuk mencegah kehamilan setelah melahirkan. Kontrasepsi pasca persalinan memiliki banyak manfaat, seperti memberi jarak antara kehamilan, mengurangi risiko komplikasi, meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, dan merencanakan jumlah dan jarak anak.

Namun, masih banyak ibu yang tidak menggunakan kontrasepsi pasca persalinan. Salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi pasca persalinan adalah tingkat pengetahuan dan sikap ibu. Pengetahuan yang rendah dan sikap yang negatif bisa menyebabkan ketidaktahuan, ketakutan, atau penolakan terhadap kontrasepsi pasca persalinan.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi pasca persalinan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu di Posyandu F. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pretest-posttest control group. Populasi penelitian adalah ibu post partum yang mengikuti kegiatan Posyandu F. Sampel penelitian adalah ibu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji paired t test dan independent t test.

10. Gambaran Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kebidanan di Puskesmas G

Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan kepada individu, keluarga, dan masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak, kesehatan masyarakat, dan kesehatan lingkungan. Pelayanan kebidanan mencakup aspek-aspek seperti pencegahan, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

Pelayanan kebidanan harus memiliki kualitas yang baik, yaitu sesuai dengan standar, pedoman, dan etika profesi. Pelayanan kebidanan juga harus memenuhi harapan dan kebutuhan pasien, yaitu memberikan manfaat, kenyamanan, dan keamanan. Pelayanan kebidanan yang berkualitas dan memuaskan dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pasien.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan kebidanan di Puskesmas G. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi penelitian adalah pasien yang mendapatkan pelayanan kebidanan di Puskesmas G. Sampel penelitian adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif.

11. Perbandingan Efektivitas Akupresur dan Aromaterapi terhadap Penurunan Nyeri Haid pada Remaja Putri di SMA H

Nyeri haid adalah salah satu keluhan yang sering dialami oleh remaja putri saat menstruasi. Nyeri haid adalah rasa sakit atau kram yang terjadi di perut bagian bawah, pinggang, atau punggung. Nyeri haid bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti kontraksi rahim, hormon, inflamasi, atau gangguan reproduksi.

Baca Juga:  Wisuda Unpad 2024: Profil Wisudawan Terbaik dan Inspirasi dari Rektor

Nyeri haid bisa mengganggu aktivitas dan kualitas hidup remaja putri. Nyeri haid bisa ditangani dengan berbagai cara, seperti mengonsumsi obat-obatan, mengompres perut, atau beristirahat. Namun, ada juga cara-cara alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi nyeri haid, seperti akupresur dan aromaterapi.

Akupresur adalah teknik yang menggunakan tekanan jari pada titik-titik tertentu di tubuh yang berkaitan dengan organ-organ dalam. Akupresur bisa membantu mengurangi nyeri haid dengan merangsang aliran darah, merelaksasi otot, dan menyeimbangkan hormon. Aromaterapi adalah penggunaan minyak esensial yang memiliki aroma tertentu untuk mempengaruhi suasana hati, emosi, dan kesehatan. Aromaterapi bisa membantu mengurangi nyeri haid dengan menenangkan saraf, mengurangi inflamasi, dan menghilangkan kecemasan.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas akupresur dan aromaterapi terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri di SMA H. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen. Populasi penelitian adalah remaja putri yang mengalami nyeri haid di SMA H. Sampel penelitian adalah remaja putri yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan skala visual analog. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA.

12. Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas I

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada saluran kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra. ISK bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. ISK bisa menimbulkan gejala seperti nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, darah di urine, demam, menggigil, atau nyeri pinggang.

ISK adalah salah satu komplikasi yang sering terjadi pada ibu hamil. ISK pada ibu hamil bisa disebabkan oleh perubahan hormon, peningkatan tekanan rahim, atau penurunan daya tahan tubuh. ISK pada ibu hamil bisa menyebabkan masalah bagi ibu dan bayi, seperti persalinan prematur, berat badan lahir rendah, atau sepsis.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kejadian ISK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas I. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas I. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan urine. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik.

13. Pengaruh Konseling Gizi terhadap Perubahan Pola Makan dan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas J

Gizi adalah salah satu faktor yang penting bagi kesehatan ibu hamil. Gizi yang baik dapat membantu ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi dirinya dan janinnya. Gizi yang baik juga dapat mencegah komplikasi kehamilan, seperti anemia, diabetes gestasional, hipertensi, atau preeklampsia.

Pola makan adalah salah satu indikator gizi yang dapat menggambarkan asupan nutrisi yang diterima oleh ibu hamil. Pola makan yang baik adalah pola makan yang seimbang, bervariasi, dan memenuhi standar gizi. Pola makan yang baik dapat mencakup asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil.

Namun, masih banyak ibu hamil yang memiliki pola makan yang tidak baik. Pola makan yang tidak baik bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti pengetahuan, sikap, perilaku, budaya, ekonomi, atau lingkungan. Pola makan yang tidak baik bisa menyebabkan status gizi yang tidak baik, yaitu kekurangan gizi, gizi lebih, atau gizi kurang.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling gizi terhadap perubahan pola makan dan status gizi ibu hamil di Puskesmas J. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pretest-posttest control group. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengikuti program konseling gizi di Puskesmas J. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner frekuensi makan dan alat pengukur berat badan dan tinggi badan. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji paired t test dan independent t test.

14. Hubungan Antara Dukungan Suami dengan Kesiapan Psikologis Ibu dalam Menghadapi Persalinan di Bidan Praktik Mandiri K

Persalinan adalah proses kelahiran bayi dari rahim ibu. Persalinan adalah salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi ibu. Persalinan juga adalah salah satu tantangan yang paling berat bagi ibu. Persalinan bisa menimbulkan rasa takut, cemas, khawatir, atau stres bagi ibu.

Kesiapan psikologis adalah kondisi dimana seseorang memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang menantang dengan cara yang positif. Kesiapan psikologis ibu dalam menghadapi persalinan adalah kemampuan ibu untuk mengatasi rasa takut, cemas, khawatir, atau stres yang muncul sebelum, selama, atau setelah persalinan. Kesiapan psikologis ibu dalam menghadapi persalinan bisa mempengaruhi proses dan hasil persalinan, seperti lama persalinan, cara persalinan, dan kondisi ibu dan bayi.

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesiapan psikologis ibu dalam menghadapi persalinan adalah dukungan suami. Dukungan suami adalah bantuan yang diberikan oleh suami kepada istri dalam bentuk emosional, instrumental, informatif, atau apresiatif. Dukungan suami bisa membantu ibu untuk merasa lebih percaya diri, tenang, nyaman, dan bahagia dalam menghadapi persalinan.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan kesiapan psikologis ibu dalam menghadapi persalinan di Bidan Praktik Mandiri K. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil trimester ketiga yang berkunjung ke Bidan Praktik Mandiri K. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dukungan suami dan kuesioner kesiapan psikologis. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman.

15. Efektivitas Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI pada Ibu Menyusui di Puskesmas L

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. ASI mengandung zat-zat yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, imunitas, dan perkembangan bayi. ASI juga dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi, serta mengurangi risiko penyakit bagi ibu dan bayi.

Produksi ASI dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah hormon oksitosin. Oksitosin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. Oksitosin berperan dalam merangsang kontraksi otot-otot halus di payudara, yang dapat mengeluarkan ASI dari kelenjar susu. Oksitosin juga berperan dalam merangsang rasa cinta, kebahagiaan, dan relaksasi pada ibu.

Salah satu cara untuk meningkatkan produksi oksitosin adalah dengan melakukan pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah teknik yang menggunakan tekanan jari pada titik-titik tertentu di tubuh yang berkaitan dengan produksi oksitosin, seperti leher, dada, perut, atau punggung. Pijat oksitosin bisa membantu ibu untuk merasa lebih nyaman, tenang, dan bahagia, yang dapat meningkatkan produksi ASI.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu menyusui di Puskesmas L. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen. Populasi penelitian adalah ibu menyusui yang mengalami masalah produksi ASI di Puskesmas L. Sampel penelitian adalah ibu menyusui yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan alat pengukur volume ASI dan kuesioner kepuasan ibu. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji t.

Baca Juga:  Dosen Pengampu adalah Bagian Penting dalam Pembelajaran

16. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi di SMP M

Kesehatan reproduksi adalah kondisi dimana seseorang memiliki kemampuan untuk mereproduksi dan mengekspresikan seksualitasnya dengan aman, sehat, dan bertanggung jawab. Kesehatan reproduksi mencakup aspek-aspek seperti kesehatan organ reproduksi, kesehatan menstruasi, kesehatan seksual, kesehatan kehamilan, dan kesehatan kontrasepsi.

Kesehatan reproduksi adalah salah satu hal yang penting bagi remaja putri. Remaja putri adalah kelompok usia yang mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang berkaitan dengan reproduksi dan seksualitas. Remaja putri membutuhkan informasi, edukasi, dan pelayanan yang berkualitas tentang kesehatan reproduksi.

Namun, masih banyak remaja putri yang memiliki pengetahuan dan sikap yang tidak baik tentang kesehatan reproduksi. Pengetahuan dan sikap yang tidak baik bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurangnya sumber informasi, kurangnya dukungan keluarga dan sekolah, atau pengaruh lingkungan dan media. Pengetahuan dan sikap yang tidak baik bisa menyebabkan perilaku yang berisiko, seperti seks bebas, aborsi, atau infeksi menular seksual.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kesehatan reproduksi di SMP M. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi penelitian adalah remaja putri kelas VII-VIII di SMP M. Sampel penelitian adalah remaja putri yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif.

17. Pengaruh Senam Hamil terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil di Puskesmas N

Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental. Tidur yang berkualitas adalah tidur yang cukup, nyenyak, dan tidak terganggu. Tidur yang berkualitas dapat memberikan manfaat, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki sel-sel tubuh, mengurangi stres, dan meningkatkan konsentrasi.

Tidur yang berkualitas adalah salah satu hal yang penting bagi ibu hamil. Ibu hamil membutuhkan tidur yang lebih banyak dan lebih baik daripada wanita yang tidak hamil. Tidur yang berkualitas dapat membantu ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, oksigen, dan hormon bagi dirinya dan janinnya. Tidur yang berkualitas juga dapat membantu ibu hamil untuk mengatasi perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang terjadi selama kehamilan.

Namun, masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah tidur. Masalah tidur bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti nyeri, mual, sesak napas, kram, mimpi buruk, atau kecemasan. Masalah tidur bisa menyebabkan dampak negatif bagi ibu dan bayi, seperti kelelahan, depresi, hipertensi, diabetes gestasional, atau persalinan prematur.

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tidur ibu hamil adalah dengan melakukan senam hamil. Senam hamil adalah salah satu bentuk latihan fisik yang dilakukan oleh ibu hamil. Senam hamil bertujuan untuk memperkuat otot-otot tubuh, meningkatkan fleksibilitas, dan meningkatkan stamina. Senam hamil juga dapat meningkatkan kualitas tidur ibu hamil dengan cara merelaksasi tubuh, mengurangi nyeri, dan menghilangkan stres.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil di Puskesmas N. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pretest-posttest control group. Populasi penelitian adalah ibu hamil trimester ketiga yang berkunjung ke Puskesmas N. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner kualitas tidur dan alat pengukur durasi tidur. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji paired t test dan independent t test.

18. Hubungan Antara Asupan Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas O

Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin di dalam darah berkurang. Anemia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk hemoglobin, yaitu protein yang mengangkut oksigen di dalam sel darah merah.

Anemia adalah salah satu komplikasi yang sering terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil membutuhkan zat besi yang lebih banyak daripada wanita yang tidak hamil. Kebutuhan zat besi ibu hamil adalah sekitar 27 mg per hari. Kebutuhan ini bisa dipenuhi dengan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, seperti daging, hati, telur, sayuran hijau, atau sereal.

Namun, masih banyak ibu hamil yang tidak memenuhi kebutuhan zat besi mereka. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti pola makan yang tidak seimbang, mual dan muntah, infeksi, atau perdarahan. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia pada ibu hamil, yang bisa berdampak negatif bagi ibu dan bayi, seperti lemah, pucat, sesak napas, jantung berdebar, keguguran, persalinan prematur, atau kematian.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas O. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas O. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner frekuensi makan dan pemeriksaan darah. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson.

19. Efektivitas Kompres Hangat terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Puskesmas P

Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hipertensi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetik, gaya hidup, obesitas, stres, atau penyakit lain. Hipertensi bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal, atau kematian.

Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan melakukan kompres hangat. Kompres hangat adalah teknik yang menggunakan kain atau handuk yang dibasahi dengan air hangat dan ditempelkan pada bagian tubuh tertentu, seperti leher, dada, atau perut. Kompres hangat bisa membantu menurunkan tekanan darah dengan cara merelaksasi pembuluh darah, mengurangi denyut jantung, dan mengurangi stres.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kompres hangat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas P. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen. Populasi penelitian adalah pasien hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas P. Sampel penelitian adalah pasien hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah dan kuesioner kepuasan pasien. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji t.

20. Persepsi Remaja Putri tentang Pendidikan Seksualitas di Sekolah di SMA Q

Pendidikan seksualitas adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, dan keterampilan yang berkaitan dengan seksualitas manusia. Pendidikan seksualitas mencakup aspek-aspek seperti anatomi dan fisiologi reproduksi, kesehatan reproduksi, kesehatan seksual, hak-hak reproduksi, nilai-nilai, dan sikap.

Pendidikan seksualitas adalah salah satu hal yang penting bagi remaja putri. Remaja putri adalah kelompok usia yang mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang berkaitan dengan seksualitas. Remaja putri membutuhkan pengetahuan, edukasi, dan keterampilan yang berkualitas tentang seksualitas untuk dapat mengambil keputusan yang sehat, aman, dan bertanggung jawab.

Namun, masih banyak remaja putri yang tidak mendapatkan pendidikan seksualitas yang memadai. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurangnya sumber informasi, kurangnya dukungan keluarga dan sekolah, atau tabu dan stigma yang melekat pada seksualitas. Kurangnya pendidikan seksualitas bisa menyebabkan perilaku yang berisiko, seperti seks bebas, aborsi, atau infeksi menular seksual.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja putri tentang pendidikan seksualitas di sekolah di SMA Q. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian adalah remaja putri kelas X-XII di SMA Q. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan wawancara mendalam. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode Colaizzi.

Berikut adalah beberapa temuan dari penelitian ini:

  • Remaja putri memiliki pengetahuan yang rendah tentang seksualitas. Mereka hanya mendapatkan informasi dari teman, internet, atau media sosial, yang seringkali tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak sesuai dengan usia mereka. Mereka juga merasa malu, takut, atau bingung untuk mencari informasi lebih lanjut.
  • Remaja putri memiliki sikap yang negatif tentang seksualitas. Mereka menganggap seksualitas sebagai hal yang tabu, kotor, atau berdosa. Mereka juga merasa tidak nyaman, tidak percaya diri, atau tidak bahagia dengan tubuh dan perubahan yang mereka alami. Mereka juga cenderung menghindari atau menolak topik-topik yang berkaitan dengan seksualitas.
  • Remaja putri tidak mendapatkan pendidikan seksualitas yang memadai di sekolah. Mereka hanya mendapatkan materi yang terbatas, tidak sistematis, atau tidak relevan dengan kebutuhan mereka. Mereka juga tidak mendapatkan metode yang menarik, interaktif, atau partisipatif. Mereka juga tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari guru, konselor, atau teman sebaya.

Saya harap artikel ini bisa membantu Anda memahami contoh judul skripsi kebidanan yang terbaru, mudah dikerjakan, dan lengkap dengan metode penelitian. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan beritahu saya. Saya senang mendengar tanggapan Anda. Rifainstitute

Jangan Lupa Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Layanan Kami

Order Layanan Cepat