HomeTutorials › 7 Dosen Undip Ukir Prestasi Mendunia, Siapa Saja Mereka?

7 Dosen Undip Ukir Prestasi Mendunia, Siapa Saja Mereka?

Tujuh dosen Universitas Diponegoro (Undip) baru saja mencetak prestasi membanggakan! Mereka masuk dalam daftar 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia versi Universitas Stanford. Kabar ini tentu saja menjadi bukti nyata bagaimana para akademisi Undip berkontribusi besar dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global. Pemeringkatan ini bukan sembarang angka, lho. Ia didasarkan pada seberapa sering karya mereka dikutip dan seberapa besar dampak publikasi mereka. Jadi, siapa saja sih sosok inspiratif di balik pencapaian keren ini?

Profil Dosen Undip yang Masuk 2% Top Ilmuwan Versi Stanford

Prestasi ketujuh dosen ini tak hanya membanggakan Undip, tapi juga mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Semoga keberhasilan mereka bisa jadi penyemangat bagi para peneliti dan akademisi lainnya di Indonesia untuk terus berkarya dan memberikan sumbangsih positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1. Prof Sugiharto SPt MSc PhD

Prof. Sugiharto, yang mengajar di Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip, menduduki peringkat 57.173 dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh versi Stanford. Beliau ini jagonya soal nutrisi hewan dan bioteknologi pertanian. Penelitiannya sangat relevan dengan upaya peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak, ketahanan pangan, serta pengembangan sektor agrikultur di Indonesia. “Fokus utama penelitian saya adalah bagaimana meningkatkan efisiensi pakan dan kualitas produk ternak melalui pendekatan bioteknologi,” ungkap Prof. Sugiharto. Dengan inovasi di bidang peternakan yang dihasilkan, diharapkan bisa mendukung program pemerintah untuk swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan para peternak. Bahkan, data menunjukkan bahwa penerapan hasil riset Prof. Sugiharto mampu meningkatkan produktivitas ternak hingga 20%!

2. Prof Dr Ir Hadiyanto, ST MSc IPU

Prof. Hadiyanto, seorang dosen di Fakultas Teknik Undip, berhasil meraih peringkat 58.005 dalam daftar bergengsi ini. Fokusnya pada teknologi lingkungan membuatnya aktif meneliti tentang sumber daya alam dan menjalin kolaborasi dalam berbagai proyek internasional. “Kami berupaya mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan untuk pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan,” jelas Prof. Hadiyanto. Penelitiannya mencakup pengembangan sistem pengolahan air limbah yang efisien, pemanfaatan energi terbarukan, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Kabar baiknya, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, teknologi yang dikembangkan oleh Prof. Hadiyanto telah berhasil menurunkan tingkat pencemaran air di beberapa sungai di Jawa Tengah. Keren!

Baca Juga:  BRIN Bangga! Ilmuwan Indonesia Unjuk Gigi di Kancah Global

3. Prof Dr rer nat Heru Susanto, ST MM MT

Prof. Heru Susanto, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor 1 Undip, menempati peringkat 142.790 dalam daftar ilmuwan berpengaruh versi Stanford. Beliau ini ahli dalam studi membran dan polimer, dan punya kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi pemisahan dan purifikasi. Guru Besar di Departemen Teknik Kimia Undip ini adalah alumni Undip, melanjutkan S2 di ITB, dan S3 di University of Duisburg Essen. “Penelitian kami difokuskan pada pengembangan material membran yang memiliki kinerja tinggi untuk berbagai aplikasi, seperti pengolahan air, pemisahan gas, dan sel bahan bakar,” kata Prof. Heru. Teknologi membran yang dikembangkannya punya potensi besar untuk meningkatkan efisiensi industri dan mengurangi dampak lingkungan.

4. Prof Dr Jamari, ST MT IPU

Prof. Jamari, seorang Guru Besar tetap di Undip, juga masuk dalam daftar 2% ilmuwan paling berpengaruh dengan peringkat 144.634. Fokus risetnya adalah tribology dan engineering design. Beliau aktif mengajar mahasiswa di Fakultas Teknik Undip dan membimbing mereka dalam penelitian di bidangnya. “Tribology adalah ilmu yang mempelajari tentang gesekan, pelumasan, dan keausan. Penerapan tribology yang tepat dapat meningkatkan efisiensi mesin dan mengurangi biaya perawatan,” jelas Prof. Jamari. Penelitiannya berkontribusi pada pengembangan material tahan aus dan teknologi pelumasan yang inovatif. Bahkan, penerapan hasil riset Prof. Jamari di industri otomotif telah berhasil meningkatkan umur pakai komponen mesin hingga 30%!

5. Prof Ir Tutuk Djoko Kusworo, ST MEng PhD

Prof. Tutuk Djoko Kusworo, seorang ahli dalam bidang membran dan pemisahan gas, menempati peringkat 162.212 dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh versi Stanford. Penelitiannya berfokus pada pengembangan teknologi membran untuk berbagai aplikasi, termasuk pengolahan air, pengolahan air limbah, pemisahan gas, dan produksi tabung nano karbon. “Teknologi membran menawarkan solusi yang efisien dan ramah lingkungan untuk berbagai masalah pemisahan,” kata Prof. Tutuk. Kontribusinya dalam pengembangan teknologi membran telah diakui secara internasional dan menghasilkan berbagai paten. Data menunjukkan bahwa penggunaan teknologi membran yang dikembangkan oleh Prof. Tutuk dapat mengurangi biaya pengolahan air limbah hingga 40%.

Baca Juga:  Komet Dikira Pesawat Alien? Penjelasan dari Ahli IPB Ini Bikin Tercengang!

6. Prof Dr Ir Andri Cahyo Kumoro, ST MT IPU, ASEAN Eng

Prof. Andri Cahyo Kumoro, seorang ahli di bidang pemrosesan hasil pertanian, menduduki peringkat 174.045 dalam daftar ilmuwan berpengaruh versi Stanford. Sebagai dosen di Fakultas Teknik Undip, penelitiannya berkisar dari teknologi pangan, teknik kimia, pengolahan limbah industri, hingga perkebunan. “Kami berupaya mengembangkan teknologi pengolahan hasil pertanian yang inovatif dan berkelanjutan,” ujar Prof. Andri. Penelitiannya mencakup pengembangan teknologi pengolahan kopi, ikan, dan hasil pertanian lainnya. Kontribusinya dalam pengembangan teknologi pangan telah membantu meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan mengurangi limbah industri.

7. Dr Eng Achmad Widodo, ST MT

Dr. Eng. Achmad Widodo, seorang dosen di Fakultas Teknik Undip, juga masuk dalam jajaran ilmuwan berpengaruh di dunia versi Stanford dengan peringkat 242.283. Sebagai alumni Undip, keahliannya adalah artificial intelligence alias kecerdasan buatan untuk mendiagnosis dan memprediksi kerusakan mesin. “Fokus penelitian saya adalah mengembangkan sistem cerdas untuk mendeteksi dan memprediksi kerusakan mesin,” jelas Dr. Widodo. Sistem yang dikembangkannya dapat membantu meningkatkan efisiensi perawatan mesin dan mengurangi downtime. Saat ini, Dr. Widodo mengampu mata kuliah matematika teknik, analisa teknik, getaran teknik, kinematika dan dinamika. Penelitiannya di bidang kecerdasan buatan memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan industri 4.0.

✨ Produk Kami

Publikasikan Penelitian Anda di Jurnal Internasional & Nasional

Tingkatkan kredibilitas akademik Anda dengan mempublikasikan penelitian di jurnal terindeks bereputasi. Proses cepat, transparan, dan terpercaya.

Lihat Semua Produk

Leave a Comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja