Hebat! Lulus S2 dengan IPK hampir sempurna, tapi tanpa tesis? Kisah Sauqi Sawa Bikalawan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini benar-benar bikin geleng-geleng kepala sekaligus kagum. Ia membuktikan kalau jalan sukses itu nggak harus selalu lurus dan sesuai pakem. Lalu, bagaimana caranya Sauqi bisa jadi wisudawan terbaik dan apa sih rahasianya?
Kisah Inspiratif Sauqi: Raih Gelar Master Tanpa Tesis dengan IPK 3,99
Nama Sauqi Sawa Bikalawan sekarang lagi jadi perbincangan hangat di kalangan akademisi Unesa. Gimana nggak, ia berhasil mematahkan anggapan bahwa tesis adalah satu-satunya jalan buat dapat gelar magister. Cowok yang akrab disapa Sauqi ini sukses menyabet gelar wisudawan terbaik dari program studi Pendidikan Olahraga dengan IPK yang bikin iri, yaitu 3,99! Lebih kerennya lagi, ia cuma butuh 1,5 tahun atau 3 semester buat nyelesaiin kuliahnya. Pencapaian ini tentu jadi motivasi tersendiri buat mahasiswa lain, apalagi yang lagi berjuang di jenjang pascasarjana.
Pertanyaannya, kok bisa ya Sauqi lulus tanpa tesis? Ternyata, kuncinya ada di karya penelitiannya yang berhasil nembus publikasi jurnal internasional Scopus Q-3. Prestasi ini diakui setara dengan tesis oleh Unesa, jadi ia nggak perlu lagi bikin tesis. “Ini bukti nyata bahwa riset yang berkualitas dan punya dampak itu bisa jadi alternatif pengganti tesis,” kata seorang dosen program studi Pendidikan Olahraga Unesa yang nggak mau disebut namanya.
Dari Sering Ikut Penelitian Waktu S1
Tapi, kesuksesan Sauqi ini nggak dateng tiba-tiba. Ia cerita kalau emang udah cinta banget sama dunia penelitian sejak masih kuliah S1 di Unesa. “Dari S1, saya sering bantuin dosen buat berbagai proyek penelitian,” ungkap Sauqi. Dari situ, ia mulai kenal berbagai jenis penelitian dan belajar mendalami metodologinya. Pengalaman ini jadi modal penting banget pas ia lanjut S2 dengan beasiswa fresh graduate.
Sauqi sadar betul kalau beasiswa ini adalah kesempatan emas. Ia pun niat banget buat memanfaatkan setiap peluang yang ada, termasuk nyari cara biar bisa lulus tanpa tesis. “Awalnya saya denger info tentang publikasi Scopus Q-3 yang bisa jadi pengganti tesis. Tapi, pas saya tanya, belum ada peraturan yang jelas,” jelasnya. Meski gitu, Sauqi nggak nyerah. Ia terus mempersiapkan diri dan memperdalam pengetahuannya tentang penelitian.
Jalan Panjang Menuju Pengakuan: Publikasi Jurnal Internasional Scopus Q-3
Kegigihan Sauqi akhirnya membuahkan hasil. Di semester 2, ia nanya lagi soal kebijakan publikasi Scopus Q-3. Kali ini, ada kabar baik! Kebijakan itu lagi diajuin ke pimpinan universitas buat ditindaklanjuti. Tanpa buang waktu, Sauqi langsung nyusun artikel penelitian yang sesuai sama bidangnya.
Prosesnya nggak gampang lho. Sauqi harus konsultasi sama dosen pembimbing dan ngelakuin riset yang mendalam. Tapi, ia nggak mau nyerah. Ia yakin, dengan kerja keras dan dedikasi, tujuannya pasti tercapai. “Saya selalu berusaha buat ngasih yang terbaik dalam setiap penelitian yang saya lakuin,” tegasnya.
Judul Penelitian yang Buka Jalan
Artikel yang ditulis Sauqi berjudul “Identifying the Evolution of Learning Methods in Physical Education: A Systematic Review of Modern Approaches and Digital Integration (2025)”. Penelitian ini ngebahas tentang perubahan pendidikan jasmani dari dulu sampai sekarang, khususnya soal penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran. “Saya coba ngidentifikasi metode pembelajaran pendidikan jasmani mulai dari awal tahun 1800-an sampai 2025 dengan pendekatan digital,” jelas Sauqi.
Setelah dievaluasi, artikel Sauqi akhirnya lolos dan diterbitin di jurnal internasional Scopus Q-3 tanpa revisi! Prestasi ini jadi jalan buat Sauqi meraih gelar magister tanpa tesis. Unesa pun ngasih apresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian ini. “Prestasi Sauqi ini contoh yang bagus buat mahasiswa lain. Dia buktiin kalau dengan kerja keras dan inovasi, kita bisa ngelakuin hal-hal yang luar biasa,” kata Rektor Unesa.
Segudang Prestasi Sauqi Selama Kuliah
Selain berhasil nerbitin artikel di jurnal internasional Scopus Q-3, Sauqi juga punya banyak prestasi lain selama S2. Ini beberapa di antaranya:
* Best Presenter Poster 1 The 10th ACPES International Conference di Malaysia (2024).
* Best Presenter 3 The 5th International Seminar of Sport and Exercise Science di Indonesia (2024).
* Menerbitkan 5 Jurnal Scopus 2025.
* Punya 22 Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
* Ikut berbagai kepanitiaan seminar internasional.
Prestasi-prestasi ini buktiin kalau Sauqi nggak cuma pinter, tapi juga aktif dan berdedikasi di bidang akademik. Ia bisa manfaatin setiap kesempatan buat ngembangin diri dan ngasih kontribusi positif buat sekitarnya.
Tips Berprestasi Ala Sauqi
Nah, apa aja sih tips yang bisa kita tiru dari Sauqi biar bisa berprestasi kayak dia? Ini beberapa tips yang ia bagiin:
Aktif Berpendapat Saat di Kelas
Sauqi yakin banget kalau aktif di kelas itu penting buat memahami materi kuliah. “Dosen pengen lihat mahasiswa yang berani berpendapat dan diskusi, bahkan debat yang membangun,” ujarnya. Dengan aktif berpendapat, kita bisa dapat pandangan baru dan ilmu yang bermanfaat.
Saling Bantu Antarteman di Kelas
Menurut Sauqi, saling bantu itu penting banget, apalagi di program S2. “Karena banyak yang udah kerja, jadi harus bisa kerja sama,” katanya. Dengan kerja sama, kita bisa saling tukar pikiran dan nyelesaiin tugas kuliah dengan lebih efektif.
Berdoa
Sauqi percaya kalau doa itu kekuatan utama buat meraih kesuksesan. “Apapun yang dilakuin, pasti ada aja hal-hal lain yang nggak bisa dikontrol. Nah, cara ngontrolnya itu dengan doa,” ucap Sauqi. Ia selalu berdoa sebelum dan sesudah ngelakuin sesuatu, biar dikasih kemudahan dan keberkahan.
Rencana Selanjutnya: Lanjut S3 dengan Beasiswa
Setelah lulus S2, Sauqi punya rencana buat lanjut S3. Ia berharap bisa dapat beasiswa buat mewujudkan impiannya. “Kalau ada kesempatan, pasti saya ambil sambil terus berdoa dan jadi pribadi yang lebih baik,” pungkas Sauqi. Kisah inspiratif Sauqi ini buktiin kalau dengan kerja keras, dedikasi, dan doa, kita bisa meraih kesuksesan yang kita impikan. Semoga kisah ini bisa jadi inspirasi buat banyak mahasiswa Indonesia buat terus berjuang dan ngasih yang terbaik buat bangsa dan negara.





Leave a Comment