Apa Itu Rumusan Masalah? Berikut Jenis dan Contohnya

Diposting pada oleh

Rumusan masalah adalah tahapan penting dalam penelitian yang melibatkan identifikasi masalah yang akan diteliti dan pengungkapan pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian tersebut. Dalam penelitian, rumusan masalah berfungsi sebagai panduan untuk memfokuskan tujuan penelitian dan memberikan batasan pada lingkup penelitian yang akan dilakukan. Artikel ini akan menjelaskan pengertian rumusan masalah, jenis-jenis rumusan masalah, dan memberikan contoh-contohnya.

Pendahuluan

Dalam dunia penelitian, rumusan masalah merupakan langkah awal yang perlu dilakukan sebelum melangkah lebih jauh dalam melakukan penelitian. Rumusan masalah membantu peneliti dalam mengidentifikasi tujuan penelitian dan membatasi lingkup penelitian yang akan dilakukan. Dengan memiliki rumusan masalah yang jelas, peneliti dapat menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai hasil penelitian yang maksimal.

Pengertian Rumusan Masalah

Rumusan masalah dapat didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian permasalahan yang akan diteliti dan pengungkapan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian. Rumusan masalah haruslah spesifik, jelas, dan relevan dengan topik penelitian yang akan dilakukan. Tujuan utama dari rumusan masalah adalah untuk memfokuskan penelitian dan memberikan arah pada proses penelitian.

Rumusan masalah juga memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena yang diteliti, menemukan solusi atau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian, dan menyumbangkan pengetahuan baru dalam bidang yang diteliti.

Jenis-jenis Rumusan Masalah

Terdapat beberapa jenis rumusan masalah yang sering digunakan dalam penelitian. Setiap jenis rumusan masalah memiliki ciri-ciri dan pendekatan yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis rumusan masalah yang umum digunakan:

A. Rumusan Masalah Deskriptif

Rumusan masalah deskriptif bertujuan untuk menggambarkan atau mengidentifikasi suatu fenomena atau keadaan secara detail. Rumusan masalah deskriptif biasanya digunakan dalam penelitian yang berfokus pada pengamatan dan penjelasan tentang suatu peristiwa atau gejala tertentu. Contoh rumusan masalah deskriptif adalah:

Baca Juga:  Siti Dian Natasya Solin, Lulus Tanpa Skripsi melalui Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi

Contoh rumusan masalah deskriptif:
“Hal-hal apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap layanan pelanggan di industri perhotelan?”

B. Rumusan Masalah Komparatif

Rumusan masalah komparatif digunakan untuk membandingkan dua atau lebih variabel atau kelompok dalam rangka mencari perbedaan atau kesamaan di antara mereka. Rumusan masalah komparatif sering digunakan dalam penelitian yang berfokus pada perbandingan antara variabel atau kelompok dalam suatu konteks tertentu. Contoh rumusan masalah komparatif adalah:

Contoh rumusan masalah komparatif:
“Apakah terdapat perbedaan signifikan antara kinerja siswa yang belajar secara daring dan siswa yang belajar secara tatap muka?”

C. Rumusan Masalah Kausal

Rumusan masalah kausal berfokus pada hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih variabel. Rumusan masalah kausal digunakan dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah adanya hubungan kausal antara variabel-variabel yang diteliti. Contoh rumusan masalah kausal adalah:

Contoh rumusan masalah kausal:
“Apa hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat penghasilan masyarakat di suatu daerah?”

D. Rumusan Masalah Normatif

Rumusan masalah normatif mengacu pada perumusan masalah yang berkaitan dengan nilai-nilai atau standar yang berlaku dalam masyarakat. Rumusan masalah normatif digunakan dalam penelitian yang berfokus pada penilaian atau evaluasi terhadap suatu kondisi atau keadaan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku. Contoh rumusan masalah normatif adalah:

Contoh rumusan masalah normatif:
“Apakah pelanggaran terhadap etika bisnis memiliki dampak negatif terhadap reputasi perusahaan?”

E. Rumusan Masalah Konseptual

Rumusan masalah konseptual berkaitan dengan identifikasi dan pengkajian konsep atau teori yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Rumusan masalah konseptual digunakan dalam penelitian yang bertujuan untuk memahami, mengklasifikasikan, atau mengembangkan konsep atau teori tertentu. Contoh rumusan masalah konseptual adalah:

Baca Juga:  Tips Meraih IPK Sempurna dan Publikasi Ilmiah dari Rochmatulloh Alaika, Lulusan Berprestasi Unej

Contoh rumusan masalah konseptual:
“Bagaimana konsep kebahagiaan dapat didefinisikan dan diukur dalam konteks psikologi?”

Langkah-langkah dalam Membuat Rumusan Masalah

Membuat rumusan masalah yang baik memerlukan beberapa langkah yang harus diikuti. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuat rumusan masalah yang efektif:

  1. Mengidentifikasi topik penelitian: Pilihlah topik penelitian yang sesuai dengan minat dan relevansi dengan bidang yang Anda teliti.
  2. Menentukan tujuan penelitian: Tentukan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian yang akan Anda lakukan.
  3. Membatasi lingkup penelitian: Tentukan batasan-batasan yang akan digunakan dalam penelitian Anda agar tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
  4. Melakukan tinjauan literatur: Lakukan tinjauan literatur untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang topik yang Anda teliti dan memperoleh informasi yang relevan.
  5. Menyusun pertanyaan penelitian: Buatlah pertanyaan-pertanyaan penelitian yang spesifik dan jelas yang ingin dijawab melalui penelitian Anda.
  6. Merumuskan hipotesis penelitian: Jika memungkinkan, buatlah hipotesis penelitian yang dapat diuji melalui penelitian yang Anda lakukan.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, Anda dapat membuat rumusan masalah yang efektif dan membantu Anda dalam menjalankan penelitian dengan lebih terarah.

Kesimpulan

Rumusan masalah adalah tahapan penting dalam penelitian yang melibatkan identifikasi masalah yang akan diteliti dan pengungkapan pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian tersebut. Rumusan masalah membantu peneliti dalam mengidentifikasi tujuan penelitian dan membatasi lingkup penelitian yang akan dilakukan. Terdapat beberapa jenis rumusan masalah, antara lain rumusan masalah deskriptif, komparatif, kausal, normatif, dan konseptual. Setiap jenis rumusan masalah memiliki ciri-ciri dan pendekatan yang berbeda-beda. Dalam membuat rumusan masalah yang baik, penting untuk mengikuti langkah-langkah yang tepat, seperti mengidentifikasi topik penelitian, menentukan tujuan penelitian, membatasi lingkup penelitian, melakukan tinjauan literatur, menyusun pertanyaan penelitian, dan merumuskan hipotesis penelitian.

Baca Juga:  Mengapa Publikasi di Jurnal SINTA Menjadi Kunci Keberhasilan Akademisi di Indonesia

FAQs (Frequently Asked Questions)

  1. Apa perbedaan antara rumusan masalah deskriptif dan normatif?
    Rumusan masalah deskriptif bertujuan untuk menggambarkan atau mengidentifikasi suatu fenomena secara detail, sedangkan rumusan masalah normatif berkaitan dengan penilaian atau evaluasi terhadap suatu kondisi berdasarkan nilai-nilai yang berlaku.
  2. Bagaimana cara membuat rumusan masalah yang baik?
    Untuk membuat rumusan masalah yang baik, penting untuk mengidentifikasi topik penelitian, menentukan tujuan penelitian, membatasi lingkup penelitian, melakukan tinjauan literatur, menyusun pertanyaan penelitian, dan merumuskan hipotesis penelitian.
  3. Apa itu rumusan masalah kausal?
    Rumusan masalah kausal berkaitan dengan hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih variabel. Rumusan masalah kausal digunakan dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan kausal antara variabel-variabel yang diteliti.
  4. Apa manfaat rumusan masalah dalam penelitian?
    Rumusan masalah membantu peneliti dalam memfokuskan tujuan penelitian, memberikan arah pada proses penelitian, membatasi lingkup penelitian, dan menyumbangkan pengetahuan baru dalam bidang yang diteliti.
  5. Bagaimana cara mengidentifikasi topik penelitian yang sesuai?
    Untuk mengidentifikasi topik penelitian yang sesuai, Anda dapat mempertimbangkan minat pribadi, relevansi dengan bidang yang ingin diteliti, dan kebutuhan penelitian yang belum terpenuhi dalam bidang tersebut.
Bagikan artikel ini:

WhatsApp Telegram