Ada pertanyaan? Jangan Sungkan!
Bedah Buku: “Filsafat Dekonstruksi” Karya P. Yoseph Riang, SVD

Bedah Buku: “Filsafat Dekonstruksi” Karya P. Yoseph Riang, SVD

Rifainstitute – Pada 21 November 2024, Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang melalui UPT Perpustakaan Pusat mengadakan bedah buku berjudul “Filsafat Dekonstruksi: Tesis-Tesis Kunci, Tinjauan, dan Kritik Pandangan Jacques Derrida” yang ditulis oleh P. Yoseph Riang, SVD, S.Fil., M.Th., M.I.Kom. Acara ini berlangsung di Aula St. Paulus, lantai 4 Gedung Rektorat Unwira, dan dihadiri oleh civitas akademika Unwira.

Sambutan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Mewakili Rektor Unwira, P. Dr. Philipus Tule, SVD, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Rodriques Servatius, M.Si., menyampaikan bahwa Unwira kini semakin aktif dalam kegiatan akademik yang inovatif. “Kampus Unwira akhir-akhir ini cukup cerewet. Kemarin kita baru melaksanakan rekonstruksi makanan lokal, hari ini bedah buku. Kita naik satu level dari kebiasaan-kebiasaan yang konvensional,” ujarnya.

Pengantar Terhadap Buku

Dr. Rodriques menilai buku karya Pater Ocep—sapaan akrab P. Yoseph Riang—sebagai pengantar menarik untuk memahami dekonstruksi menurut Jacques Derrida. Ia menyoroti bahwa klaim kebenaran mutlak dan universal dalam teori-teori besar modernisme merupakan hasil dari logosentrisme, yang cenderung mendorong filsuf mengejar kebenaran absolut dalam berbagai fenomena. Namun, menurut pandangan dekonstruksi Derrida, tidak ada kebenaran universal yang valid untuk setiap orang, karena individu terikat oleh konteks ras, gender, dan kelompok etnis masing-masing.

Kebebasan dalam Penafsiran

Melalui kebebasan yang dimiliki, setiap individu dapat menjadi pemikir dan penulis yang merdeka. Meskipun dekonstruksi yang dipopulerkan Derrida memiliki dampak signifikan bagi ilmu-ilmu sosial, teori ini juga dikritik karena memungkinkan penafsiran makna yang selalu berubah dan relatif, sehingga sulit menemukan kepastian.

Baca Juga:  Apakah Anda Tahu Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi? Ini Dia Penjelasannya!

Peran Ganda Derrida

Pater Ocep, dengan gaya bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami, menampilkan Derrida sebagai kritikus sekaligus afirmator. Ia mengkritik beberapa teori seperti Pharmakon Plato, Metafisika Tradisional Aristoteles, Linguistik Ferdinand de Saussure, Antropologi Strukturalisme Lévi-Strauss, dan Filsafat Kultural Jean-Jacques Rousseau. Secara bersamaan, ia juga mendukung teori-teori seperti psikoanalisis Sigmund Freud, nihilisme Nietzsche, destruksi Heidegger, dan Filsafat Alteritas Emmanuel Lévinas.

Terminologi Kunci dalam Filsafat Dekonstruksi

Bagi pemula yang ingin mengenal Derrida, buku ini memperkenalkan beberapa terminologi kunci dalam filsafat dekonstruksi, antara lain:

  • Différance
  • Trace
  • Grammatologi
  • Sous Rature
  • Binary Opposition
  • Author is Dead
  • Logosentrisme
  • Intertekstualitas

Tujuan Bedah Buku

Ketua Panitia, Juvencius Wangge, S.E., menyatakan bahwa tujuan dari bedah buku ini adalah mempublikasikan karya penulis, sehingga terjadi transfer ilmu dan wawasan, serta mendapatkan masukan konstruktif untuk penyempurnaan buku tersebut.

Narasumber dan Moderator

Acara ini menghadirkan narasumber terkemuka, yaitu:

  • Romo Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, SJ – Guru Besar STF Driyarkara Jakarta
  • P. Dr. Otto Gusti Madung, SVD – Ketua IFTK Ledalero
  • Drs. Marianus Kleden, M.Si. – Dosen FISIP Unwira

Diskusi dipandu oleh moderator Didimus Dedi Dhosa, S.Fil., M.A., Dosen FISIP Unwira.

Bedah buku ini menjadi ajang penting bagi civitas akademika Unwira untuk mendalami filsafat dekonstruksi dan pemikiran Jacques Derrida. Melalui diskusi ini, diharapkan muncul pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas makna dan interpretasi dalam konteks filsafat kontemporer. Rifainstitute

Jangan Lupa Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Layanan Kami

Order Layanan Cepat