HomeTutorials › Kenapa Api Los Angeles Begitu Mengerikan, Bahkan Saat Musim Dingin?

Kenapa Api Los Angeles Begitu Mengerikan, Bahkan Saat Musim Dingin?

Los Angeles dilanda kebakaran hebat sejak awal Januari 2025. Pemandangan mengerikan ini terbilang langka di musim dingin. Bayangkan saja, ribuan warga harus meninggalkan rumah mereka, dan tak sedikit bangunan rata dengan tanah. Pertanyaan pun bermunculan: kenapa api ini begitu besar dan susah dijinakkan? Mari kita bedah faktor-faktor yang bikin kobaran api ini mematikan, dampaknya bagi masyarakat, dan apa saja yang sedang diupayakan untuk mengatasi keadaan darurat ini.

Api Muncul dari Mana? Masih Misteri

Penyebab utama kebakaran ini masih jadi teka-teki. Titik awal api pertama kali dilaporkan di wilayah Palisade, daerah perbukitan di Pacific Palisades, hari Selasa (7/1/2025). Diduga, sumbernya berasal dari area belakang sebuah rumah di Piedra Morada Drive, dekat sungai kecil yang penuh dengan tumbuhan rimbun.

Biasanya, petir jadi biang keladi kebakaran di Amerika Serikat. Tapi, kemungkinan ini langsung dicoret karena tak ada laporan soal petir di Palisades atau di sekitar lokasi kebakaran Eaton, yang terjadi di sebelah timur Los Angeles County.

“Kami fokus mencari tahu dari mana api pertama kali muncul, apa penyebabnya, dan memeriksa area di sekitarnya,” kata seorang petugas pemadam kebakaran yang terlibat dalam penyelidikan awal. Ada dua dugaan kuat sementara ini: sengaja dibakar atau masalah pada jaringan listrik. Tapi, sampai sekarang, belum ada bukti kuat yang mendukung salah satu teori tersebut.

Kenapa Kebakaran LA Jadi ‘Neraka’ yang Sebenarnya?

Apapun penyebab awalnya, ada beberapa hal penting yang membuat kebakaran LA begitu dahsyat dan cepat menyebar. Kondisi lingkungan dan cuaca yang unik di sini, ditambah lagi dampak perubahan iklim, bikin badai api ini sulit dikendalikan.

Vegetasi yang Cepat Tumbuh Jadi ‘Bahan Bakar’

Hujan deras yang mengguyur California di tahun 2024, yang sebagian besar disebabkan oleh El Niño, ternyata jadi pedang bermata dua. Curah hujan yang tinggi memang bikin tanaman tumbuh subur, tapi justru jadi tumpukan “bahan bakar” potensial yang besar.

Baca Juga:  Rahasia Hidup Bahagia & Panjang Umur? Ternyata Cuma Baca Buku!

“Hujan memang bagus untuk memadamkan api,” jelas Dr. Emily Carter, ahli ekologi kebakaran dari UCLA. “Tapi, kalau hujan terlalu banyak sebelum musim kemarau, tanaman akan tumbuh dengan cepat, lalu mengering dan jadi sangat mudah terbakar.”

Setelah hujan-hujanan, wilayah ini mengalami musim kering yang panjang. Akibatnya, tanaman yang tadinya rimbun langsung kering kerontang. Inilah yang bikin lingkungan jadi sangat rentan terhadap kebakaran, dengan “bahan bakar” yang jauh lebih banyak dari biasanya.

Serangan Angin Santa Ana

Salah satu penyebab utama yang memperparah kebakaran ini adalah angin Santa Ana. Angin kencang ini bertiup dari gurun California ke arah pantai, mendorong api dengan kecepatan tinggi.

“Angin Santa Ana itu kering dan panas,” kata seorang ahli meteorologi dari National Weather Service. “Angin ini bisa menghilangkan kelembapan dari tanaman, membuatnya makin mudah terbakar. Kecepatan angin yang tinggi juga bisa menerbangkan bara api jauh sekali, menyulut kebakaran baru di tempat lain.”

Angin Santa Ana tak cuma membuat api makin besar, tapi juga menaikkan suhu dan menurunkan kelembapan. Ini adalah kondisi ideal untuk api menyebar dengan cepat dan tak terduga.

Bara Api yang Membahayakan

Angin kencang juga berperan penting dalam menyebarkan bara api, yaitu serpihan kecil dari bahan yang terbakar yang bisa terbawa angin sangat jauh. Bara api ini adalah penyebab utama kenapa banyak bangunan hancur saat kebakaran hutan.

“Bara api bisa terbang sampai berkilo-kilo meter jauhnya,” kata Dr. Carter. “Bara ini bisa mendarat di atap rumah, di tumpukan daun kering, atau di sekitar tanaman di dekat bangunan, menyulut api baru dan menyebabkan kerusakan besar.”

Bara api ini bisa melompati penghalang seperti jalan dan bangunan, sehingga pengendalian kebakaran jadi sangat sulit. Setiap bangunan yang terbakar jadi sumber bara api tambahan, menciptakan efek domino yang bisa menyebabkan api menyebar dengan sangat cepat.

Baca Juga:  Keren! Jurnal Ilmiah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Tembus Top 10 Dunia!

Perbukitan dan Ngarai yang Menyulitkan

Topografi Los Angeles yang berbukit-bukit dan penuh ngarai curam juga membuat api makin sulit dikendalikan. Api cenderung menyebar dengan cepat ke atas bukit, dan ngarai bisa jadi corong yang mengarahkan angin dan api ke arah tertentu.

“Medan yang curam membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan untuk menjangkau api,” jelas seorang petugas pemadam kebakaran. “Ngarai juga bisa menciptakan kondisi angin yang sulit ditebak, sehingga sulit memprediksi ke mana api akan menyebar.”

Selain itu, jalan yang sempit dan berkelok-kelok di daerah perbukitan mempersulit proses evakuasi, yang bisa membahayakan keselamatan warga.

Perubahan Iklim yang Memperparah

Sulit memang untuk mengatakan secara pasti seberapa besar perubahan iklim berkontribusi pada kebakaran di LA. Tapi, para ilmuwan sepakat bahwa perubahan iklim secara umum memperburuk risiko kebakaran hutan di seluruh dunia. Suhu yang makin panas, perubahan pola hujan, dan makin seringnya gelombang panas, menciptakan kondisi yang lebih rentan terhadap kebakaran.

“Perubahan iklim meningkatkan risiko kebakaran karena membuat tanaman lebih kering, memperpanjang musim kebakaran, dan meningkatkan frekuensi serta intensitas badai angin,” kata Dr. Carter. “Kita harus mengurangi emisi gas rumah kaca dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim untuk mengurangi risiko kebakaran di masa depan.”

Update Situasi Kebakaran LA

Sampai hari Jumat (10/1/2025), ada enam titik api yang masih aktif di wilayah Los Angeles:

* Kebakaran Palisades: Terjadi di Pacific Palisades, membakar area semak belukar yang luas.
* Kebakaran Eaton: Terjadi di dekat ngarai di hutan nasional sebelah utara Los Angeles.
* Kebakaran Hurst: Terjadi di Sylmar, membakar area semak belukar dan mengancam permukiman.
* Kebakaran Lidia: Terjadi di dekat Acton, membakar vegetasi di wilayah pegunungan.
* Kebakaran Kenneth: Terjadi di Woodland Hills, membakar area semak belukar dan mengancam rumah-rumah.
* Kebakaran Sunset: Terjadi di Hollywood Hills, dekat Runyon Canyon.

Baca Juga:  Kisah Inspiratif Salamah, Raih Wisudawan Terbaik FIB UB dengan Segudang Karya Ilmiah

Kebakaran ini telah menghancurkan ribuan bangunan, termasuk rumah dan tempat usaha. Lebih dari 180.000 orang sudah diperintahkan untuk mengungsi, dan setidaknya 10 orang dilaporkan meninggal dunia akibat kebakaran ini. Petugas pemadam kebakaran terus berjuang untuk memadamkan api dan melindungi apa yang tersisa. Situasinya masih sangat berbahaya dan butuh kewaspadaan tinggi dari semua pihak.

✨ Produk Kami

Publikasikan Penelitian Anda di Jurnal Internasional & Nasional

Tingkatkan kredibilitas akademik Anda dengan mempublikasikan penelitian di jurnal terindeks bereputasi. Proses cepat, transparan, dan terpercaya.

Lihat Semua Produk

Leave a Comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja