Rifainstitute –Â Diseminasi pengetahuan dan hasil penelitian telah menjadi elemen kunci dalam mencapai tujuan keberlanjutan global.
Pada era di mana tantangan lingkungan semakin kompleks, publikasi ilmiah tidak hanya sekadar upaya akademis, tetapi juga sebagai kontribusi nyata dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan.
Webinar Series #1 yang diselenggarakan oleh Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future (IASSSF) pada 30 Agustus 2024, mengangkat tema “Sustainability and Research Impact,” menyoroti pentingnya publikasi ilmiah dalam menjawab tantangan keberlanjutan.
Webinar IASSSF: Menguatkan Peran Akademisi dalam Keberlanjutan
Dalam webinar ini, Direktur IASSSF, Nuraeni, membuka diskusi dengan menekankan pentingnya diseminasi pengetahuan dalam konteks keberlanjutan.
Penelitian yang berdampak tidak hanya terbatas pada penemuan inovatif, tetapi juga bagaimana hasil penelitian tersebut dapat diterapkan untuk menjawab tantangan global, seperti perubahan iklim, kelangkaan sumber daya, dan ketimpangan sosial.
IASSSF juga memperkenalkan sejumlah jurnal yang mereka kurasi sebagai bagian dari upaya menyebarluaskan penelitian berkualitas.
Di antaranya adalah Journal of Agrosociology and Sustainability (JASSU), Social, Ecology, Economy for Sustainable Development Goals Journal (SEESDGJ), dan Journal of Waste and Sustainable Consumption (JWSC).
Jurnal-jurnal ini mencerminkan komitmen IASSSF terhadap isu-isu keberlanjutan yang mendesak.
Mendorong Publikasi Ilmiah yang Berdampak
Webinar tersebut tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga mendorong peneliti untuk menyelaraskan publikasi ilmiah mereka dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Hal ini sejalan dengan visi IASSSF untuk mengembangkan standar publikasi ilmiah yang unggul di Indonesia.
Acara ini berhasil menarik perhatian akademisi dan peneliti dari berbagai institusi, memperkuat kolaborasi dan inovasi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Pembicara Utama: Penelitian yang Menginspirasi Perubahan
Webinar ini menghadirkan tiga pembicara utama yang berbagi hasil penelitian mereka, yang tidak hanya relevan tetapi juga berdampak signifikan terhadap keberlanjutan.
Ameylia Puspita R. D. A. A. dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” mempresentasikan penelitian tentang pemberdayaan perempuan di sektor pertanian pedesaan.
Ia menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan merupakan kunci dalam mencapai kesejahteraan dan keberlanjutan di daerah pedesaan.
Achmad Husein Nyompa dari Universitas Hasanuddin menyampaikan temuan mengenai keanekaragaman hayati ikan terumbu karang di Pulau Bontosua.
Penelitiannya menekankan peran krusial ikan herbivora dalam menjaga keseimbangan ekosistem terumbu karang, yang menjadi semakin penting di tengah ancaman perubahan iklim.
Yunita Ismail dari President University memberikan wawasan tentang dampak industri fashion terhadap emisi karbon global.
Dengan data yang menunjukkan kontribusi industri fashion hingga 10% dari emisi karbon global, Yunita menekankan perlunya kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam industri ini untuk mengurangi dampak lingkungannya.
Kesuksesan Webinar Series #1 IASSSF menunjukkan peran penting lembaga ini dalam mengembangkan standar publikasi ilmiah yang berkualitas di Indonesia.
Diskusi yang berlangsung dalam webinar ini menegaskan bahwa publikasi ilmiah harus lebih dari sekadar dokumen akademis; publikasi tersebut harus memberikan dampak nyata yang dapat menggerakkan perubahan positif menuju keberlanjutan.
IASSSF berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa guna mendorong kolaborasi dan inovasi di kalangan peneliti Indonesia, dengan harapan bahwa publikasi ilmiah di masa depan akan semakin berkontribusi dalam menciptakan solusi bagi tantangan global.
Dengan demikian, publikasi ilmiah yang berdampak tidak hanya menguatkan posisi akademisi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam upaya global untuk keberlanjutan.
Mari bersama-sama mendorong penelitian yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga relevan dan berdampak positif bagi masa depan. Rifainstitute
Jangan Lupa Ikuti Kami di Google News