Ilmuwan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) baru saja menorehkan tinta emas di kancah internasional. Nama dosen kebanggaan mereka masuk dalam daftar Top 2% World Scientist 2025 versi Stanford University dan Elsevier! Sebuah pengakuan bergengsi yang membuktikan bahwa talenta-talenta Indonesia mampu bersaing di level global. Pencapaian ini tentu saja menjadi kado istimewa bagi Unesa, sekaligus bukti nyata kualitas riset dari para ilmuwan tanah air.
Pengakuan Dunia untuk Ilmuwan Unesa
Daftar Top 2% World Scientist itu bukan sembarang daftar. Ini adalah kumpulan nama-nama peneliti top dunia yang dianggap punya kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penilaiannya pun ketat, berdasarkan pada berbagai indikator seperti jumlah publikasi ilmiah, seberapa sering karya mereka dikutip, dan konsistensi mereka dalam menghasilkan riset berkualitas. Masuknya nama ilmuwan Unesa dalam daftar ini jelas menunjukkan bahwa riset yang dihasilkan di sana diakui mutunya oleh dunia.
Nadi Suprapto: Satu-satunya Perwakilan Unesa
Dialah Nadi Suprapto, seorang dosen dan guru besar di bidang pendidikan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unesa. Nadi menjadi satu-satunya perwakilan dari kampusnya yang berhasil menembus daftar elite tersebut. Kebanggaan Unesa pun berlipat ganda. Ini adalah bukti bahwa Unesa punya SDM jempolan yang mampu menghasilkan riset berkelas dunia.
“Ini kehormatan besar, bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk Unesa. Semoga pencapaian ini bisa jadi suntikan semangat buat para dosen dan mahasiswa Unesa lainnya untuk terus berkarya dan memberi kontribusi positif bagi dunia,” ungkap Nadi Suprapto dengan rendah hati, Kamis (25/9/2025). Beliau juga menambahkan bahwa keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari banyak pihak di Unesa.
Kontribusi Riset yang Mengagumkan
Proses pemeringkatan oleh Stanford University dan Elsevier ini sangat detail. Mereka menggunakan data jurnal yang terindeks Scopus per 1 Agustus 2025, dengan sitasi hingga akhir 2024. Lebih dari seratus ribu ilmuwan top dari 22 bidang ilmiah dan 174 sub-bidang dipantau ketat. Tiga indikator utama jadi sorotan: jumlah publikasi, kualitas sitasi, dan konsistensi kontribusi ilmiah di tingkat global.
Dan hasil penilaiannya? Kontribusi riset Nadi Suprapto dinilai luar biasa! Riset-risetnya bukan hanya berkualitas tinggi, tapi juga punya dampak signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
158 Publikasi Internasional di Scopus
Salah satu bukti nyata adalah jumlah publikasi internasional yang dihasilkan Nadi Suprapto. Menurut data Scopus per 1 Agustus 2025, beliau telah menerbitkan 158 karya ilmiah di jurnal internasional, dengan total 1.013 sitasi dan h-index 15. Di Google Scholar, angkanya lebih fantastis lagi: 5.634 sitasi dengan h-index 31 dan hm-index 107!
Sebagian besar risetnya fokus pada bidang fisika dan astronomi, khususnya fisika nuklir dan partikel. Kontribusinya yang mendalam di bidang ini telah memberikan dampak besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan di tingkat global.
“Jumlah publikasi yang banyak dan berkualitas tinggi menunjukkan bahwa Pak Nadi ini ilmuwan yang sangat produktif dan punya komitmen tinggi terhadap riset,” puji Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. Beliau juga menambahkan bahwa pencapaian ini membuktikan bahwa Unesa punya lingkungan riset yang mendukung para dosen untuk menghasilkan karya-karya berkualitas.
Inspirasi bagi Generasi Muda Unesa
Dengan prestasi membanggakan ini, Nadi Suprapto berharap bisa menginspirasi seluruh sivitas akademika Unesa, terutama para dosen muda dan mahasiswa. Beliau mendorong mereka untuk mengikuti jejaknya, ikut serta dalam berbagai kompetisi, dan memberikan dampak positif bagi Unesa.
“Saatnya kader-kader baru bermunculan agar tradisi riset Unesa semakin kuat dan berdampak,” tegasnya. Ia menekankan betapa pentingnya riset bagi kemajuan bangsa dan berharap akan semakin banyak ilmuwan muda Indonesia yang termotivasi untuk menghasilkan riset-riset berkualitas tinggi.
Nadi Suprapto juga berpesan kepada mahasiswa Unesa untuk tidak takut bermimpi besar dan terus berjuang meraih cita-cita. “Jangan pernah menyerah pada tantangan, karena setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya. Teruslah belajar, berkarya, dan berikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” pesannya.
Pencapaian Nadi Suprapto sebagai Top 2% World Scientist 2025 versi Stanford University dan Elsevier adalah bukti bahwa talenta Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi di kancah internasional. Semoga kisah inspiratif ini memotivasi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan komitmen yang tinggi terhadap riset, Indonesia punya potensi besar untuk jadi pemain utama dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi!





Leave a Comment