HomeTutorials › Kisah Inspiratif, Raih Doktor di Usia Muda dan Produktif dengan 100 Karya Ilmiah!

Kisah Inspiratif, Raih Doktor di Usia Muda dan Produktif dengan 100 Karya Ilmiah!

Bayangkan bisa meraih gelar doktor di usia muda, plus menghasilkan 100 karya ilmiah. Kedengarannya mustahil? Kisah Grisna Anggadwita membuktikan kalau usia hanyalah angka, dan prestasi gemilang bisa diraih siapa saja dengan kerja keras dan dedikasi. Yuk, kita simak perjalanan studinya, tips suksesnya, dan bagaimana ia menyeimbangkan antara kuliah dan kehidupan pribadinya!

Doktor Muda, 100 Karya Ilmiah: Kisah Inspiratif Grisna Anggadwita

Grisna Anggadwita: Lulus S3 Kilat dengan Segudang Karya

Menyelesaikan S1 dan S2 dalam waktu singkat mungkin sudah biasa. Tapi, bagaimana dengan S3? Biasanya, program doktoral butuh waktu lebih lama. Di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), misalnya, rata-rata mahasiswa doktor butuh 4,5 tahun. Tapi Grisna Anggadwita berhasil mematahkan anggapan itu. Ia lulus S3 Ilmu Manajemen hanya dalam 2 tahun, 9 bulan, dan 21 hari!

“Ini pencapaian luar biasa! Dedikasi dan kerja kerasnya patut diapresiasi,” kata Prof. Bambang Setiawan, Dekan FEB UGM, dengan bangga.

IPK Cumlaude dan Wisudawan Terbaik, Paket Komplit!

Bukan cuma lulus cepat, Grisna juga mempertahankan prestasinya. IPK-nya nyaris sempurna, 3,87, dan berhak menyandang predikat cumlaude. Alhasil, ia dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Program Doktor FEB UGM pada wisuda Pascasarjana Periode IV Tahun Akademik 2023/2024. Keren!

“Saya sangat bersyukur. Ini semua berkat dukungan keluarga, dosen, dan teman-teman,” ujarnya rendah hati.

Ratusan Karya Ilmiah: Jurnal, Prosiding, dan Book Chapter, Bukti Produktivitas!

Gelar doktor dan IPK tinggi ternyata bukan akhir dari segalanya. Grisna juga dikenal sangat produktif menghasilkan karya ilmiah. Hingga kini, wanita kelahiran Cirebon ini sudah mempublikasikan lebih dari 100 karya ilmiah dalam berbagai bentuk, termasuk jurnal, prosiding, dan book chapter. Dari jumlah itu, 73 di antaranya terbit di jurnal yang terindeks Scopus, database sitasi dan abstrak terbesar untuk literatur hasil penelitian. Wow!

Baca Juga:  Eksperimen Luar Angkasa China, Apa yang Terjadi Pada Tikus di Orbit?

“Jumlah publikasi ini sangat mengesankan. Ini menunjukkan komitmen Grisna pada pengembangan ilmu pengetahuan,” kata Dr. Rina Astuti, salah satu dosen pembimbingnya.

Selama S3, Grisna menyelesaikan 41 publikasi artikel. Ini berkat tawaran hibah dan kerja sama penelitian yang ia dapatkan dari para promotor doktoral.

“Dari 41 publikasi selama kuliah S3, 13 di antaranya hasil publikasi dengan promotor, termasuk sembilan artikel terbit di jurnal terindeks Scopus dan empat book chapter,” jelas Grisna, seperti dikutip dari laman resmi FEB UGM.

Rahasia Sukses: Tips Lulus S3 Cepat & Produktif dari Sang Doktor Muda

Apa sih rahasia di balik kesuksesan Grisna? Sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, ia membagikan beberapa tips yang bisa kamu tiru.

Pilih Promotor yang Tepat, Kunci Kelancaran!

Menurut Grisna, promotor memegang peran penting dalam penyusunan disertasi. Jadi, mahasiswa perlu bijak memilih promotor agar prosesnya lancar.

“Perjalanan S3 itu tergantung promotor. Cari yang ‘sehati’ agar saat menyusun disertasi bisa lancar dan cepat lulus,” tuturnya.

Proses pencarian promotor sebaiknya dilakukan sejak awal masuk program S3. Kamu bisa mendekati dosen atau calon promotor yang punya kajian relevan dengan topik disertasimu.

Grisna mengaku beruntung karena mendapatkan dua promotor yang sangat mendukung, yaitu Prof. Nurul Indarti, PhD, dan Prof. Wakhid Slamet Ciptono, PhD.

“Prof. Nurul sangat peduli terhadap penelitian. Beliau tidak pernah ragu memberikan peluang hibah penelitian yang relevan dengan bidang kajian saya,” ungkap Grisna.

“Sementara Prof. Wakhid adalah sosok inspiratif yang bijaksana, selalu memberikan wawasan mendalam yang membuat saya bisa melihat penelitian dari sudut pandang yang lebih luas. Tidak semua mahasiswa mendapatkan privilege ini,” tambahnya.

Baca Juga:  Kisah Inspiratif, Wisudawan S3 ITB di Usia Muda, Karya Ilmiahnya Mendunia!

Manajemen Waktu yang Efektif, Prioritaskan yang Penting!

Grisna menjalani studi doktor dengan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Jadi, manajemen waktu yang efektif sangat penting. Selain kuliah, Grisna juga seorang ibu dari dua anak yang masih kecil.

“Keseimbangan antara studi dan keluarga itu memang tantangan tersendiri,” akunya.

Ia harus pintar mengatur waktu antara studi dan keluarga. Dengan berbagai bantuan, ia akhirnya bisa menyelesaikan studi dengan hasil memuaskan.

“Saya memaksimalkan waktu untuk riset dan menulis saat anak-anak ada di day care. Ya, tetap ada kendala, seperti hasil penelitian yang tidak sesuai harapan atau artikel yang ditolak jurnal, serta kadang-kadang drop juga karena masalah kesehatan,” katanya.

Manfaatkan Setiap Kesempatan, Jangan Sia-siakan!

Soal prestasinya di bidang penelitian, Grisna bilang bahwa semua dimulai dari rasa suka. Ia mulai menyukai penelitian sejak S2.

“Saya suka saja melakukan riset dan menulis artikel jurnal. Ada banyak manfaatnya,” jelasnya.

Tekun, konsisten, dan memanfaatkan setiap kesempatan, menjadi tiga kata ajaib yang selalu ia pegang. Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan etika ilmiah dalam setiap penelitian dan penulisan.

“Penelitian dan penulisan bukan hanya tentang menghasilkan karya berkualitas, tapi juga tentang membangun reputasi dan memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia akademis dan masyarakat luas,” jelas Grisna.

Integritas dan Etika Ilmiah, Harga Mati!

Integritas dan etika ilmiah adalah pilar penting dalam setiap karya ilmiah. Menurut Grisna, kejujuran dan tanggung jawab dalam setiap tahapan penelitian, mulai dari pengumpulan data hingga penulisan laporan, tidak bisa ditawar.

“Integritas adalah fondasi ilmu pengetahuan. Tanpa integritas, karya ilmiah akan kehilangan nilainya,” tegasnya.

Kunci Sukses: Berpikir Positif & Bangkit dari Keterpurukan

Tips tambahan dari Grisna adalah selalu berpikir positif dan cepat bangkit dari keterpurukan. Dengan begitu, setiap masalah bisa dilihat sebagai peluang untuk berkembang dan menemukan peluang baru.

Baca Juga:  Eksperimen Sains Paling Nyeleneh, Ada yang Rela Disengat Lebah Puluhan Kali!

“Jadikan setiap tantangan sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.

“Alhamdulillah, semua bisa berjalan dengan baik berkat dukungan keluarga dan rekan-rekan seperjuangan kuliah di program doktoral ini,” pungkasnya. Kisah inspiratif Grisna diharapkan bisa memotivasi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. Kedepannya, ia berencana untuk terus mengembangkan penelitiannya dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

✨ Produk Kami

Publikasikan Penelitian Anda di Jurnal Internasional & Nasional

Tingkatkan kredibilitas akademik Anda dengan mempublikasikan penelitian di jurnal terindeks bereputasi. Proses cepat, transparan, dan terpercaya.

Lihat Semua Produk

Leave a Comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja