ITB kembali mengukir cerita membanggakan! Kali ini, bukan hanya satu, tapi dua kisah inspiratif datang dari para wisudawan doktoral. Jessie Manopo, di usia yang masih sangat muda, sukses meraih gelar doktor, sementara Zuliar Permana membuktikan bahwa semangat belajar tak mengenal usia.
Jessie Manopo: Doktor Muda dengan Karya Mendunia
Siapa bilang usia muda tak bisa berprestasi? Jessie Manopo membuktikan sebaliknya. Di usia 25 tahun 10 bulan, ia resmi menyandang gelar Doktor Fisika dari ITB. Lebih dari itu, Jessie juga dinobatkan sebagai wisudawan dengan publikasi ilmiah terbaik di antara seluruh lulusan doktor periode Oktober 2025. Keren!
Lulusan Termuda dengan Reputasi Internasional
Jessie seperti oase di padang pasir bagi harapan anak muda Indonesia. Di usia belia, ia sudah mampu menorehkan tinta emas di bidang sains. Prestasinya bukan hanya menginspirasi teman-teman sejawatnya, tapi juga jadi bukti nyata bahwa usia bukan batasan untuk berkarya di dunia akademik.
“Ini bukti nyata kalau kerja keras dan dedikasi bisa membawa kita menggapai mimpi, bahkan di usia yang sangat muda,” ujar Rektor ITB, Prof. Dr. Aryo Santoso, saat memberikan sambutan di acara wisuda.
Dari UPI ke ITB: Perjalanan Akademik Gemilang
Perjalanan Jessie dimulai dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), tempat ia meraih gelar Sarjana Fisika di tahun 2021. Kecintaannya pada fisika kemudian membawanya melanjutkan studi Magister di ITB, dan hanya butuh waktu singkat baginya untuk langsung masuk program Doktor pada tahun 2023.
Disertasi yang Relevan dengan Isu Global
Judul disertasi Jessie mungkin terdengar rumit, “Modifikasi Elektrokatalis Atom Tunggal Berbasis Karbon dan Zirkonium untuk Penyimpanan Energi Elektrokimia: Pendekatan Prinsip Pertama Dan Pembelajaran Mesin”. Tapi intinya, penelitiannya sangat penting! Ia berfokus pada pengembangan material baru untuk penyimpanan energi yang lebih efisien dan berkelanjutan, sebuah solusi yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan energi bersih di masa depan.
Karya Ilmiahnya Diakui Dunia
Penelitian Jessie bukan hanya bagus, tapi juga diakui secara internasional. Ia berhasil menerbitkan karyanya di berbagai jurnal bergengsi, termasuk 3 paper di jurnal Q1 (tingkatan tertinggi dalam pemeringkatan jurnal ilmiah) dan 1 paper di jurnal Q2. Artinya, penelitiannya punya dampak besar di bidangnya dan diakui oleh ilmuwan di seluruh dunia. Beberapa jurnal yang menerbitkan karyanya antara lain Energy & Fuels, Inorganic Chemistry Communications, dan ACS Applied Nano Materials.
Zuliar Permana: Semangat Belajar Tak Kenal Usia
Kisah inspiratif lainnya datang dari Zuliar Permana. Di usia 54 tahun 8 bulan, ia berhasil meraih gelar Doktor Farmasi. Perjalanan panjangnya di dunia pendidikan dan dedikasinya pada ilmu pengetahuan patut diacungi jempol.
Inspirasi untuk Terus Belajar
Zuliar adalah bukti hidup bahwa semangat belajar tak mengenal usia. Ia berhasil menyelesaikan program doktornya dengan disertasi tentang pengembangan obat-obatan inovatif. Kisahnya adalah motivasi bagi banyak orang untuk terus mengejar impian, tanpa mempedulikan usia.
Personel TNI AL yang Berdedikasi
Sebelum meraih gelar doktor di ITB, Zuliar sudah menamatkan studi Magister Ilmu Kefarmasian di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2008. Ia memulai studi doktornya di ITB pada tahun 2021. Selain sebagai mahasiswa, Zuliar juga aktif sebagai personel TNI Angkatan Laut dan seorang farmasis/apoteker TNI AL. Bayangkan, betapa luar biasanya ia membagi waktu antara karir militer, profesi farmasi, dan studi!
Menemukan Obat Masa Depan dari Bawang Dayak
Disertasi Zuliar, “Desain Mesoporous Silica Nanoparticles Fungsionalisasi Ganda yang Responsif pH untuk Penghantaran Obat Antiinflamasi Celexocib dan Fraksi Ekstrak Umbi Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.)”, memberikan kontribusi penting dalam pengembangan sistem penghantaran obat yang lebih efektif. Penelitiannya berpotensi meningkatkan efikasi obat antiinflamasi dan memanfaatkan potensi tanaman obat tradisional Indonesia, khususnya bawang dayak. Keren! Beberapa jurnal yang memuat karyanya adalah Molecules dan Malaysian Journal of Medicine & Health Sciences.
ITB Bangga dengan Lulusannya
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Irwan Meilano ST MSc, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh wisudawan, khususnya Jessie Manopo dan Zuliar Permana. Ia mengatakan bahwa prestasi mereka adalah kebanggaan bagi ITB dan inspirasi bagi seluruh civitas akademika.
“Selamat kepada para wisudawan! Semoga ilmu yang telah didapatkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa,” tuturnya.
Pada periode Oktober 2025, ITB mewisuda 40 mahasiswa program doktor, dengan komposisi 65% laki-laki dan 35% perempuan. Dari jumlah tersebut, 14 wisudawan meraih predikat summa cum laude, 4 wisudawan magna cum laude, dan 11 wisudawan cum laude. Data ini menunjukkan kualitas lulusan program doktor ITB yang semakin meningkat.
Kisah Jessie Manopo dan Zuliar Permana adalah bukti nyata komitmen ITB dalam menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu bersaing di tingkat global. Semoga prestasi mereka dapat memotivasi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa. Kita harapkan juga, penelitian-penelitian yang dihasilkan oleh lulusan ITB bisa memberikan solusi inovatif untuk berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. ITB akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian demi mencetak SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi.





Leave a Comment