Menulis Buku Ajar yang Berkualitas

Buku ajar merupakan bagian yang sangat penting bagi berlangsungnya pendidikan kita. Tanpa buku ajar yang baik, materi pembelajaran tidak akan sampai dengan semestinya sesuai kurikulum maupun tujuan pembelajaran. Karena itu, sangat penting kiranya kita membahas menulis buku ajar yang berkualitas, supaya hasil pendidikan kita pun berjalan dengan maksimal.

Buku ajar merupakan pedoman pembelajaran, karena itu, penyajian isinya pun mesti bertahap, bab per bab, harus runut, tidak boleh acak. Selain itu, setiap tahap harus disampaikan dengan bahasa yang sesederhana mungkin, diusahakan tidak memakai bahasa-bahasa yang sulit dipahami. Jika memang perlu memakai istilah-istilah asing, diusahakan memakai keterangan, entah di dalam kurung atau dalam catatan kaki.

Memakai bahasa yang sederhana ini dimaksudkan agar murid mudah menyerap inti dari pembelajarannya, dan proses belajar-mengajar pun menjadi sangat efektif. Dan disampaikan dengan runut dimaksudkan agar murid mudah mengaitkan satu bahasan ke bahasan lainnya, dan dengan itu memudahkan murid untuk mencerna semua pembelajaran.

Supaya buku ajar ditulis dengan runut, maka hal yang penting kita ketahui adalah struktur yang mesti hadir di dalam buku ajar. Berikut ini struktur yang harus ada dalam menulis buku ajar yang berkualitas, yaitu:

Halaman Pendahuluan

Halaman pendahuluan ini berisi tentang halaman judul, daftar isi, daftar gambar (bersifat kondisional), daftar tabel (bersifat kondisional), pengantar dan prakata.

1. Halaman Judul

Setiap buku tentu harus ada halaman judul. Tidak ada buku yang tidak berjudul. Maka judul menjadi poin yang sangat penting sebagai identitas, untuk membedakan buku kita dengan buku yang lainnya. Memilih nama tentu tidak boleh sembarangan, tapi harus sesuai dengan isi pembahasan. Selain berisi judul, di halaman judul pula berisi nama penulisnya, nama penerbit, nomor penerbitan (edisi) juga mencantumkan tahun terbitnya.

Baca Juga:  Jurnal Scopus Q1 dengan Merubah Artikel Skripsi Kamu

Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan pengarsipan, entah untuk perpustakaan atau disaat buku kita menjadi referensi penelitian orang lain. Dengan adanya data buku (ISBN), maka buku kita sudah resmi tercatat di arsip nasional.

2. Daftar Isi

Daftar isi bertujuan sebagai petunjuk isi buku, sekaligus untuk memudahkan pembaca saat hendak mencari topik tertentu. Daftar isi berisi runtutan bab per bab, berikut sub judul yang ada di dalamnya, lalu diberi keterangan ada di halaman berapa bab dan sub judul tersebut. Daftar isi merangkum semua hal yang ada di dalam buku tersebut, dari mulai pengantar sampai daftar pustaka.

3. Daftar Gambar dan Daftar Tabel

Daftar gambar dan tabel ini bersifat kondisional, dihadirkan jika di dalam buku kita ada tabel dan gambar, dan boleh tidak ada jika memang di dalam buku kita tidak terlampir tabel dan gambar. Tabel dan gambar dimaksudkan untuk memvisualisasikan materi yang sedang kita bahas. Sebagaimana ditulis di awal, bahwa daftar gambar dan tabel ini bersifat kondisional, tergantung buku apa yang sedang kita tulis. Karena ada buku yang membutuhkan gambar dan tabel, ada pula yang tidak perlu.

4. Pengantar

Lembar pengantar dimaksudkan untuk menghantarkan pembaca sebelum masuk ke pembahasan buku kita. Lazimnya berisi ulasan-ulasan sepintas terkait betapa diperlukannya mempelajari buku kita, yang ditulis oleh orang yang kita pinta. Biasanya diisi oleh dua orang, tapi tidak ada ketentuan baku, hanya menurut kebiasaan saja.

5. Prakata

Jika pengantar ditulis oleh orang yang kita pinta, maka di dalam prakata ditulis oleh diri kita sendiri, atau oleh penulis bukunya. Dalam lembar prakata, kita boleh membahas proses pembuatan isi buku tersebut, hambatan dan kendalanya, juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu (baik langsung atau pun tidak), juga harapan dengan diterbitkannya buku kita.

Baca Juga:  Hak Dosen yang Memiliki NIDN

6. Pendahuluan

Selanjutnya hal yang paling penting dalam sebuah buku adalah pendahuluan. Isi pendahuluan adalah mengulas secara keseluruhan isi pokok buku kita, atau gambaran besarnya. Isi pendahuluan dimaksudkan untuk menarik pembaca, supaya pembaca menuntaskan buku kita secara mendetail dan menyeluruh.

Halaman Isi

Halaman isi berisi pembahasan dari mulai Bab Satu sampai selesai, tergantung kita menargetkan untuk berapa pertemuan. Kalau kita menargetkan untuk satu semester perkuliahan, berarti kita menyusun untuk 16 pertemuan. Idealnya buku kita pun berisi 16 bab, yang setiap babnya disampaikan dalam satu pertemuan.

Yang mesti diperhatikan adalah isi setiap babnya mempunyai jumlah halaman yang nyaris sama. Jangan sampai bab pertama berisi tiga halaman misalnya, sedangkan bab keduanya berisi tiga puluh halaman. Adapun jika memang ada pembahasan yang mesti diuraikan lebih panjang lagi, diusahakan selisih jumlah halamannya tidak jauh-jauh amat, agar materi bisa tersampaikan sesuai jam mata pelajaran yang tersedia.

Dan yang membedakan buku ajar dengan buku popular adalah, di dalam buku ajar mesti menuliskan kesimpulan dan soal di setiap akhir babnya. Tentu ini dimaksudkan untuk mencantumkan poin penting dalam setiap materi, dan juga evaluasi apakah materi tersebut sudah terserap baik oleh  murid atau belum.

Halaman Penutup

Bagian terakhir yang mesti hadir di dalam buku ajar adalah halaman penutup. Halaman penutup ini lazimnya terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya: lembar lampiran, lembar pustaka dan lembar indek. Mari kita perhatikan satu persatu.

1. Lembar Lampiran

Lembar lampiran bersifat kondisional, sama seperti lembar tabel dan gambar. Lembar lampiran berisi data penting yang tidak sempat di jelaskan di halaman isi. Lembar lampiran ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca melihat data yang lebih terperinci.

Baca Juga:  Cara Memilih Jurnal untuk Publikasi Ilmiah

2. Lembar Pustaka

Selanjutnya ada lembar pustaka, atau yang biasa kita kenal sebagai daftar pustaka. Lembar daftar pustaka merupakan kumpulan dari nama-nama literatur yang kita gunakan sebagai referensi dalam pembuatan buku ajar. Daftar pustaka ini bisa berupa dari buku yang lain, majalah, jurnal, juga internet. Dari keseluruhan informasi yang kita dapat dalam bentuk kutipan, harus dituliskan di dalam daftar pustaka.

3. Lembar Indeks

Terakhir ada lembar indeks. Lembar indeks yaitu yang dimaksudkan untuk memudahkan pembaca untuk menelusuri lebih jauh istilah atau kata yang sulit dipahami. Dari istilah yang sulit itu, akan diberi nomor rujukan yang mengarahkan pada ulasan yang lebih mendetail terkait istilah tersebut.

Dari uraian tersebut, semoga memberikan kemudahan untuk kita agar bisa menulis buku ajar yang berkualitas. Sekian dan terimakasih. Selamat berkarya!

Apakah Anda sedang menulis atau ingin menjadi penulis buku? Kami dengan senang hati bersedia melayani untuk menjadi teman diskusi, juga bersedia membantu untuk menerbitkannya. Silakan klik di sini.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *