Rifainstitute – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Bandung, kembali memperlihatkan prestasi membanggakan di ranah akademik internasional. Salah satu mahasiswa Program Studi Fisika, Rich Mikhael Adelgold Simamora, baru-baru ini berhasil menerbitkan hasil penelitiannya di jurnal bereputasi Q1 sebagai bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Riset yang bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bagaimana program MBKM Riset memberikan peluang bagi mahasiswa untuk berkembang dan berkontribusi dalam riset ilmiah tingkat dunia.
Penelitian yang Menggugah: Pemanfaatan Grafena pada PEMFC
Penelitian yang dilakukan oleh Rich dan timnya berjudul “Pt Nanowire Arrays on Graphene-Integrated Cathode Gas Diffusion Layer for Proton Exchange Membrane Fuel Cells”. Penelitian ini fokus pada penerapan grafena untuk meningkatkan efisiensi elektroda pada teknologi Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC). Grafena, yang dikenal dengan sifat konduktivitas listrik dan ketahanan tinggi, digunakan untuk menggantikan sebagian penggunaan platinum, material mahal yang biasa digunakan dalam PEMFC. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya berfokus pada pengurangan biaya produksi, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan daya tahan dan kinerja elektroda.
Mengapa PEMFC?
Teknologi PEMFC merupakan salah satu solusi energi alternatif yang sangat relevan dalam era transisi energi menuju sumber daya yang lebih ramah lingkungan. Teknologi ini mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui reaksi elektrokimia antara hidrogen dan oksigen. Dengan menggunakan grafena, Rich dan tim berharap dapat menghasilkan elektroda yang lebih efisien dan berbiaya lebih rendah, serta meningkatkan daya tahan sel bahan bakar.
Pengalaman Berharga melalui MBKM Riset
Sebagai mahasiswa, Rich telah menunjukkan bahwa program MBKM Riset memberi kesempatan yang luas untuk mengasah kemampuan penelitian. Ia mulai tertarik pada topik energi terbarukan sejak semester tiga, terutama setelah mengikuti mata kuliah Pengantar Nanoteknologi yang memperkenalkan penelitian-penelitian terbaru dalam bidang tersebut. Setelah mendapatkan inspirasi dari presentasi mahasiswa yang telah menyelesaikan penelitian melalui MBKM Riset BRIN, Rich memutuskan untuk bergabung dengan program ini pada semester lima.
Menurutnya, pengalaman selama mengikuti program ini sangat berharga. Ia tidak hanya menambah wawasan ilmiah, tetapi juga memperluas jaringan sosial dengan mahasiswa dan peneliti dari berbagai universitas di Indonesia, serta membangun hubungan dengan para ahli di BRIN.
Proses Penelitian dan Publikasi: Langkah Demi Langkah
Proses penelitian ini tidak berjalan singkat. Selama lebih dari satu tahun, Rich dan timnya bekerja keras di laboratorium untuk mengembangkan ide-ide yang akhirnya terwujud dalam artikel ilmiah yang dikirimkan ke jurnal ACS Applied Energy Materials. Setelah melalui tahap review dan perbaikan, artikel tersebut akhirnya berhasil dipublikasikan. Proses ini memakan waktu sekitar tiga bulan, namun kesabaran mereka membuahkan hasil yang luar biasa.
Tim Penulis yang Solid
Penelitian ini melibatkan kolaborasi antar disiplin ilmu, dengan Rich sebagai penulis utama. Anggota tim lainnya terdiri dari Joseph Setyadi (alumni Teknik Kimia UNPAR), Arenst Andreas Arie (dosen Teknik Kimia), dan Elok Fidiani (dosen Fisika UNPAR) yang juga berperan sebagai penulis utama yang berkomunikasi dengan jurnal. Tim ini juga melibatkan peneliti-peneliti dari BRIN yang memberi kontribusi penting dalam riset ini.
Tips untuk Mahasiswa yang Tertarik dalam Penelitian
Rich juga berbagi tips untuk mahasiswa yang berminat untuk mendalami dunia penelitian. Menurutnya, memilih topik yang menarik sangat penting karena hal itu akan mempermudah proses penelitian. “Jika kamu benar-benar tertarik dengan topik yang kamu pilih, kamu akan lebih semangat dalam melaksanakan penelitian tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mendorong mahasiswa untuk mencari program-program yang dapat mendanai penelitian mereka, seperti MBKM Riset, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan berbagai program lainnya. Selain itu, ia juga menyarankan agar mahasiswa mengikuti program-program seperti MBKM Riset BRIN yang tidak hanya menawarkan pengalaman berharga, tetapi juga peluang untuk berkolaborasi dalam riset-riset yang relevan dengan perkembangan terkini.
Manfaat Mengikuti MBKM Riset BRIN
Rich menekankan banyaknya manfaat yang didapatkan mahasiswa jika mengikuti MBKM Riset BRIN. Selain memberikan pengalaman langsung dalam dunia riset, program ini juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan peneliti-peneliti terkemuka di Indonesia, serta memperluas wawasan dalam berbagai bidang penelitian, baik sains maupun humaniora. Dengan begitu, mahasiswa dapat merasakan atmosfer riset yang sesungguhnya dan berkembang secara pribadi serta akademik.
Ucapan Terima Kasih
Tak lupa, Rich juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung perjalanan penelitiannya. Selain berterima kasih kepada Tuhan, ia juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga, teman-teman, serta pembimbingnya yang selalu memberikan dukungan dan arahan. Kesan positif terhadap program MBKM Riset BRIN ini menunjukkan betapa pentingnya kesempatan riset bagi pengembangan karier akademik mahasiswa.
Keberhasilan mahasiswa Program Studi Fisika UNPAR, Rich Mikhael Adelgold Simamora, dalam menerbitkan penelitian di jurnal Q1 menunjukkan bahwa dengan kesempatan yang tepat, mahasiswa dapat berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan tingkat dunia. Program MBKM Riset BRIN telah terbukti memberikan dukungan yang maksimal bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan penelitian mereka, membuka peluang untuk berkolaborasi dengan ahli, dan menciptakan hasil penelitian yang bermanfaat untuk masyarakat.
Dengan semangat yang tinggi dan ketekunan, mahasiswa seperti Rich dapat menorehkan prestasi yang membanggakan, menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam dunia akademik. Rifainstitute
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Grup Whatsapp