HomeTutorials › Rahasia Nur Ahmad Ukir Prestasi di Jurnal Internasional Scopus!

Rahasia Nur Ahmad Ukir Prestasi di Jurnal Internasional Scopus!

Siapa sangka, seorang sarjana kimia bernama Nur Ahmad kini menjelma jadi ilmuwan yang disegani dengan 35 artikel terindeks Scopus di kantongnya. Tapi, bagaimana sih caranya dia bisa sampai ke titik ini? Kisah inspiratifnya ini bisa jadi bekal berharga buat peneliti muda Indonesia yang pengen banget unjuk gigi di dunia sains internasional.

Nur Ahmad dan “Gerbang” Scopus: Awal Mula Perjalanan

Perjalanan Nur Ahmad ke dunia publikasi ilmiah bergengsi ini nggak instan, lho. Dulu, dia cuma sarjana kimia biasa, masih hijau soal seluk-beluk nulis artikel ilmiah internasional. Scopus sendiri itu kayak “gerbang” buat jurnal dan artikel ilmiah internasional, dikelola sama Elsevier, penerbit kelas dunia. Isinya? Cuma publikasi yang udah lolos seleksi ketat dari para ahli. Tapi, semangatnya buat berkontribusi di dunia ilmu pengetahuan nggak padam. Dia terus belajar dan mengembangkan diri.

“Dulu tuh, saya bener-bener buta soal publikasi internasional. Tapi, saya punya mimpi besar buat kasih kontribusi nyata di bidang ilmu,” cerita Nur Ahmad, waktu ditanya soal perjalanan karirnya.

Fokus ke Isu yang Mendesak: Lingkungan dan Limbah

Waktu terus berjalan, dan Nur Ahmad akhirnya menemukan “jantung” penelitiannya: pengelolaan lingkungan dan limbah. Isu ini memang lagi hangat-hangatnya, mengingat masalah lingkungan makin kompleks dan butuh solusi cepat. Dia melihat potensi besar di bidang ini buat kasih solusi konkret buat masalah lingkungan di Indonesia, bahkan dunia. Dari 35 artikelnya itu, 12 di antaranya dia tulis sebagai penulis utama, lho!

“Saya tuh tertarik banget sama pengelolaan lingkungan dan limbah, soalnya isu ini penting banget. Saya pengen ikut nyumbang solusi buat masalah lingkungan lewat penelitian yang inovatif dan bisa langsung diterapkan,” jelasnya.

Beasiswa PMDSU: Jalan Mulus Menuju Doktor

Langkah Nur Ahmad makin mantap setelah dia dapat beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) batch VI. Beasiswa ini jadi “tiket emas” buat lanjutin studi doktor di Universitas Sriwijaya. Lewat program PMDSU, dia dapat dukungan finansial dan bimbingan intensif dari para ahli di bidangnya. Beruntung banget!

Baca Juga:  Prestasi Mahasiswi Psikologi Unmuha: Menggali Peran Dukungan Orang Tua dalam Keberhasilan Anak Down Syndrome

“Beasiswa PMDSU tuh bener-bener ngebantu saya buat mewujudkan mimpi jadi peneliti yang berkualitas. Dukungan finansial sama bimbingan yang saya dapat tuh berarti banget buat perkembangan karir saya,” kata Nur Ahmad dengan nada bersyukur.

Resep Rahasia Produktivitas Nur Ahmad: Apa Saja?

Nah, ini dia yang ditunggu-tunggu. Apa sih resep rahasia Nur Ahmad sampai bisa menghasilkan puluhan publikasi ilmiah terindeks Scopus? Yuk, kita intip beberapa kunci suksesnya!

Gabung Tim Riset yang Solid: Kekuatan Kebersamaan

Salah satu kunci utama keberhasilan Nur Ahmad adalah gabung sama tim riset yang aktif dan saling mendukung. Tim risetnya ini isinya para promotor, dosen, sampai mahasiswa dari berbagai jenjang, mulai dari S1 sampai S3. Gabung di tim riset yang solid ini ngebantu banget karena fasilitasnya lengkap dan lingkungannya kondusif buat ningkatin produktivitas.

“Gabung sama tim riset yang aktif tuh ngebantu banget buat ngembangin kemampuan penelitian. Kami saling tukar ide, kasih masukan, dan saling dukung buat capai tujuan bareng,” jelasnya.

Ikut Program PKPI di Jepang: Upgrade Diri Biar Makin Kompeten

Kualitas penelitian Nur Ahmad melonjak drastis setelah dia ikut Program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) di Jepang. Program ini kasih dia kesempatan buat ngelakuin karakterisasi material yang lebih mendalam. Hasilnya? Publikasinya diakui di tingkat internasional dan berhasil nembus jurnal-jurnal bereputasi tinggi di kuartal 1 (Q1) Scopus! Keren! Selain itu, program PKPI juga buka pintu buat dia berkolaborasi sama peneliti top dunia.

“Program PKPI di Jepang tuh ngasih pengalaman yang berharga banget buat saya. Saya belajar banyak soal metodologi penelitian yang canggih dan dapat kesempatan buat berkolaborasi sama para ahli di bidang saya,” ungkapnya. Dr. Ir. Bambang Suhendro, M.Sc., Direktur Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) juga menambahkan, “Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas riset di Indonesia.”

Baca Juga:  Kisah Inspiratif Wahyu, Raih Doktor di Usia Muda dengan Karya Mengagumkan!

Tips Jitu Hadapi Tantangan ala Nur Ahmad

Pastinya, Nur Ahmad nggak meraih semua ini dengan mudah. Dia juga ngadepin berbagai tantangan, apalagi di awal-awal perjalanan publikasi internasionalnya. Beberapa tantangan yang dia hadapi antara lain perubahan fokus studi di jenjang pascasarjana, adaptasi lingkungan yang nggak gampang, stres, sampai ekspektasi dari orang-orang di sekitarnya. Tapi, dia berhasil lewatin semua itu dengan strategi yang jitu!

Jadikan Tantangan Sebagai Motivasi

Nur Ahmad menjadikan tantangan sebagai pendorong buat mencapai target. Dia memanfaatkan tantangan sebagai pemicu buat terus belajar dan mengembangkan diri. Dia belajar dari orang-orang terdekatnya, kayak tim riset dan promotor, juga secara mandiri dengan memahami riset para seniornya.

“Saya percaya bahwa tantangan adalah bagian dari proses pembelajaran. Dengan menghadapi tantangan, kita akan jadi lebih kuat dan lebih berpengalaman,” ujarnya.

Jangan Sungkan Bertanya

Nur Ahmad nggak malu buat bertanya sama orang-orang di sekitarnya. Dia sering bertanya sama promotor, senior, bahkan junior di tim riset yang menurut dia lebih paham soal situasi dan kondisi lingkungan. Dia sadar betul kalau kolaborasi dan komunikasi yang baik itu penting banget buat mecahin masalah dan mencapai tujuan bareng.

“Jangan pernah ragu buat bertanya kalau ada hal yang nggak kita pahami. Bertanya itu cara terbaik buat belajar dan menghindari kesalahan,” tegasnya.

Atasi Stres dengan Bercerita

Cara Nur Ahmad buat ngatasin stres adalah dengan cerita ke teman terdekat dan orang-orang yang dia percaya. Dengan berbagi beban dan perasaan, dia ngerasa nggak sendirian dalam ngadepin stres atau situasi sulit. Dukungan sosial dari orang-orang terdekat ini penting banget buat jaga kesehatan mental dan emosionalnya.

Baca Juga:  Kisah Inspiratif Jotti, Lulusan ITB dengan IPK S3 Hampir Sempurna & Karya Mendunia

“Berbagi cerita sama orang-orang terdekat tuh ngebantu banget buat ngatasin stres. Dukungan mereka ngasih semangat dan motivasi buat terus maju,” katanya.

Prestasi Nur Ahmad ini bener-bener menginspirasi banyak peneliti muda di Indonesia. Dia membuktikan kalau dengan kerja keras, dedikasi, dan strategi yang tepat, siapapun bisa sukses dalam publikasi ilmiah internasional. Kisahnya jadi bukti kalau potensi peneliti Indonesia itu besar banget dan mampu bersaing di kancah global. Pemerintah lewat Diktiristek terus berupaya buat ningkatin kualitas penelitian dan publikasi ilmiah di Indonesia, salah satunya lewat program-program kayak PMDSU dan PKPI. Dengan dukungan yang memadai, diharapkan makin banyak peneliti muda Indonesia yang mampu ngikutin jejak Nur Ahmad dan ngasih kontribusi nyata buat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nunjukkin peningkatan jumlah publikasi ilmiah dari Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Ini nunjukkin tren positif dalam dunia penelitian di tanah air. Meskipun begitu, masih banyak yang harus dibenahi buat mencapai standar internasional dan ningkatin dampak penelitian Indonesia bagi masyarakat. “Kita perlu terus meningkatkan kualitas riset dan publikasi ilmiah agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan bangsa,” pungkas Nur Ahmad, menyemangati para peneliti muda Indonesia.

✨ Produk Kami

Publikasikan Penelitian Anda di Jurnal Internasional & Nasional

Tingkatkan kredibilitas akademik Anda dengan mempublikasikan penelitian di jurnal terindeks bereputasi. Proses cepat, transparan, dan terpercaya.

Lihat Semua Produk

Leave a Comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja