Rifainstitute – Apakah Anda ingin melanjutkan studi S2 di luar negeri, tetapi tidak ingin repot menulis tesis? Jika ya, maka Anda mungkin tertarik untuk mengetahui bahwa ada beberapa universitas luar negeri yang menawarkan program S2 tanpa syarat tesis.
Program ini biasanya lebih singkat, lebih fleksibel, dan lebih praktis daripada program S2 dengan tesis. Anda dapat memilih program yang sesuai dengan minat, bakat, dan tujuan karier Anda.
Dalam artikel ini, kami akan membahas 5 universitas luar negeri yang bisa lulus S2 tanpa syarat tesis. Kami juga akan memberikan informasi tentang persyaratan, biaya, dan prospek kerja dari program-program tersebut. Mari kita mulai!
1. University of Oxford (Inggris)
University of Oxford adalah salah satu universitas tertua dan paling bergengsi di dunia. Universitas ini menawarkan berbagai program S2 tanpa syarat tesis, seperti Master of Business Administration (MBA), Master of Public Policy (MPP), Master of Science (MSc) in Computer Science, dan Master of Studies (MSt) in Creative Writing.
Program S2 tanpa tesis di Oxford biasanya berdurasi satu tahun dan terdiri dari kuliah, seminar, tutorial, dan proyek akhir. Proyek akhir bisa berupa makalah penelitian, portofolio, atau presentasi, tergantung pada program yang dipilih. Anda juga dapat mengambil kursus pilihan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan Anda.
Untuk masuk ke program S2 tanpa tesis di Oxford, Anda harus memiliki gelar sarjana dengan nilai rata-rata minimal 3,5 (dalam skala 4) atau setara.
Anda juga harus memiliki skor TOEFL minimal 110 atau IELTS minimal 7,5. Selain itu, Anda harus mengirimkan surat motivasi, dua surat rekomendasi, dan contoh karya akademik atau profesional Anda.
Biaya kuliah untuk program S2 tanpa tesis di Oxford bervariasi tergantung pada program dan kewarganegaraan Anda.
Untuk tahun akademik 2023/2024, biaya kuliah berkisar antara 19.000 hingga 59.000 poundsterling (sekitar 370 juta hingga 1,1 miliar rupiah) per tahun untuk mahasiswa internasional. Anda dapat mencari beasiswa atau pinjaman untuk membantu membiayai studi Anda.
Lulusan program S2 tanpa tesis di Oxford memiliki prospek kerja yang baik di berbagai bidang, seperti bisnis, pemerintahan, akademisi, media, dan teknologi. Beberapa contoh perusahaan dan organisasi yang merekrut lulusan Oxford adalah Google, Facebook, McKinsey, PwC, BBC, dan PBB.
2. University of Melbourne (Australia)
University of Melbourne adalah universitas terbaik di Australia dan salah satu universitas terbaik di dunia. Universitas ini menawarkan lebih dari 100 program S2 tanpa syarat tesis, seperti Master of Engineering, Master of Education, Master of Architecture, dan Master of Social Work.
Program S2 tanpa tesis di Melbourne biasanya berdurasi satu hingga dua tahun dan terdiri dari kuliah, tutorial, laboratorium, dan proyek akhir.
Proyek akhir bisa berupa laporan, esai, desain, atau karya seni, tergantung pada program yang dipilih. Anda juga dapat mengambil kursus pilihan untuk memperdalam atau memperluas pengetahuan dan keterampilan Anda.
Untuk masuk ke program S2 tanpa tesis di Melbourne, Anda harus memiliki gelar sarjana dengan nilai rata-rata minimal 65% atau setara. Anda juga harus memiliki skor TOEFL minimal 79 atau IELTS minimal 6,5. Selain itu, Anda harus mengirimkan surat motivasi, dua surat rekomendasi, dan contoh karya akademik atau profesional Anda.
Biaya kuliah untuk program S2 tanpa tesis di Melbourne bervariasi tergantung pada program dan kewarganegaraan Anda.
Untuk tahun akademik 2023, biaya kuliah berkisar antara 34.000 hingga 66.000 dolar Australia (sekitar 360 juta hingga 700 juta rupiah) per tahun untuk mahasiswa internasional. Anda dapat mencari beasiswa atau pinjaman untuk membantu membiayai studi Anda.
Lulusan program S2 tanpa tesis di Melbourne memiliki prospek kerja yang baik di berbagai bidang, seperti teknik, pendidikan, arsitektur, dan kesejahteraan sosial.
Beberapa contoh perusahaan dan organisasi yang merekrut lulusan Melbourne adalah IBM, Microsoft, Accenture, Deloitte, KPMG, dan UNICEF.
3. University of Toronto (Kanada)
University of Toronto adalah universitas terbaik di Kanada dan salah satu universitas terbaik di dunia. Universitas ini menawarkan beberapa program S2 tanpa syarat tesis, seperti Master of Information, Master of Management, Master of Public Health, dan Master of Music.
Program S2 tanpa tesis di Toronto biasanya berdurasi satu hingga dua tahun dan terdiri dari kuliah, seminar, workshop, dan proyek akhir.
Proyek akhir bisa berupa makalah penelitian, laporan, atau portofolio, tergantung pada program yang dipilih. Anda juga dapat mengambil kursus pilihan untuk memperkaya atau memperluas pengetahuan dan keterampilan Anda.
Untuk masuk ke program S2 tanpa tesis di Toronto, Anda harus memiliki gelar sarjana dengan nilai rata-rata minimal B+ atau setara. Anda juga harus memiliki skor TOEFL minimal 93 atau IELTS minimal 7. Selain itu, Anda harus mengirimkan surat motivasi, dua surat rekomendasi, dan contoh karya akademik atau profesional Anda.
Biaya kuliah untuk program S2 tanpa tesis di Toronto bervariasi tergantung pada program dan kewarganegaraan Anda.
Untuk tahun akademik 2023/2024, biaya kuliah berkisar antara 15.000 hingga 50.000 dolar Kanada (sekitar 160 juta hingga 530 juta rupiah) per tahun untuk mahasiswa internasional. Anda dapat mencari beasiswa atau pinjaman untuk membantu membiayai studi Anda.
Lulusan program S2 tanpa tesis di Toronto memiliki prospek kerja yang baik di berbagai bidang, seperti informasi, manajemen, kesehatan masyarakat, dan musik. Beberapa contoh perusahaan dan organisasi yang merekrut lulusan Toronto adalah Amazon, Shopify, RBC, EY, WHO, dan CBC.
4. National University of Singapore (Singapura)
National University of Singapore adalah universitas terbaik di Singapura dan salah satu universitas terbaik di Asia. Universitas ini menawarkan beberapa program S2 tanpa syarat tesis, seperti Master of Computing, Master of Science in Applied Economics, Master of Arts in Southeast Asian Studies, dan Master of Social Sciences in Psychology.
Program S2 tanpa tesis di NUS biasanya berdurasi satu hingga dua tahun dan terdiri dari kuliah, tutorial, dan proyek akhir.
Proyek akhir bisa berupa makalah penelitian, analisis data, atau studi kasus, tergantung pada program yang dipilih. Anda juga dapat mengambil kursus pilihan untuk mempertajam atau memperluas pengetahuan dan keterampilan Anda.
Untuk masuk ke program S2 tanpa tesis di NUS, Anda harus memiliki gelar sarjana dengan nilai rata-rata minimal 3,0 (dalam skala 5) atau setara.
Anda juga harus memiliki skor TOEFL minimal 85 atau IELTS minimal 6. Selain itu, Anda harus mengirimkan surat motivasi, dua surat rekomendasi, dan contoh karya akademik atau profesional Anda.
Biaya kuliah untuk program S2 tanpa tesis di NUS bervariasi tergantung pada program dan kewarganegaraan Anda. Untuk tahun akademik 2023/2024, biaya kuliah berkisar antara 20.000 hingga 40.000 dolar Singapura (sekitar 210 juta hingga 420 juta rupiah) per tahun untuk mahasiswa internasional.
Anda dapat mencari beasiswa atau pinjaman untuk membantu membiayai studi Anda.
Lulusan program S2 tanpa tesis di NUS memiliki prospek kerja yang baik di berbagai bidang, seperti komputasi, ekonomi terapan, studi Asia Tenggara, dan psikologi.
Beberapa contoh perusahaan dan organisasi yang merekrut lulusan NUS adalah Grab, Shopee, DBS, OCBC, Singtel, dan IMDA.
5. Harvard University (Amerika Serikat)
Harvard University adalah universitas terbaik di Amerika Serikat dan salah satu universitas terbaik di dunia. Universitas ini menawarkan beberapa program S2 tanpa syarat tesis, seperti Master of Business Administration (MBA), Master of Public Administration (MPA), Master of Education (EdM), dan Master of Liberal Arts (ALM).
Program S2 tanpa tesis di Harvard biasanya berdurasi satu hingga dua tahun dan terdiri dari kuliah, diskusi, kasus, dan proyek akhir.
Proyek akhir bisa berupa makalah penelitian, rencana bisnis, proposal kebijakan, atau karya kreatif, tergantung pada program yang dipilih.
Anda juga dapat mengambil kursus pilihan untuk meningkatkan atau memperluas pengetahuan dan keterampilan Anda.
Untuk masuk ke program S2 tanpa tesis di Harvard, Anda harus memiliki gelar sarjana dengan nilai rata-rata minimal 3,0 (dalam skala 4) atau setara.
Anda juga harus memiliki skor TOEFL minimal 100 atau IELTS minimal 7. Selain itu, Anda harus mengirimkan surat motivasi, tiga surat rekomendasi, dan contoh karya akademik atau profesional Anda.
Biaya kuliah untuk program S2 tanpa tesis di Harvard bervariasi tergantung pada program dan kewarganegaraan Anda.
Untuk tahun akademik 2023/2024, biaya kuliah berkisar antara 50.000 hingga 80.000 dolar Amerika (sekitar 700 juta hingga 1,1 miliar rupiah) per tahun untuk mahasiswa internasional. Anda dapat mencari beasiswa atau pinjaman untuk membantu membiayai studi Anda.
Lulusan program S2 tanpa tesis di Harvard memiliki prospek kerja yang baik di berbagai bidang, seperti bisnis, administrasi publik, pendidikan, dan seni liberal.
Beberapa contoh perusahaan dan organisasi yang merekrut lulusan Harvard adalah Apple, Netflix, Goldman Sachs, BCG, Harvard University, dan The New York Times.
Program S2 tanpa syarat tesis adalah pilihan yang menarik bagi Anda yang ingin melanjutkan studi di luar negeri, tetapi tidak ingin repot menulis tesis. Program ini biasanya lebih singkat, lebih fleksibel, dan lebih praktis daripada program S2 dengan tesis. Anda dapat memilih program yang sesuai dengan minat, bakat, dan tujuan karier Anda.
Dalam artikel ini, kami telah membahas 5 universitas luar negeri yang bisa lulus S2 tanpa syarat tesis, yaitu University of Oxford, University of Melbourne, University of Toronto, National University of Singapore, dan Harvard University.
Kami juga telah memberikan informasi tentang persyaratan, biaya, dan prospek kerja dari program-program tersebut.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengejar gelar S2 tanpa syarat tesis di luar negeri. Jika Anda tertarik dengan salah satu program yang kami sebutkan, Anda dapat mengunjungi situs web resmi universitas tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Selamat belajar dan sukses! Rifainstitute
Jangan Lupa Ikuti Mereka di Google News