Rifainstitute – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali membuktikan eksistensinya sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Sebanyak 23 jurnal ilmiah berhasil mencapai akreditasi SINTA, mulai dari SINTA 1 hingga SINTA 5. Prestasi ini menunjukkan komitmen UNAIR dalam meningkatkan kualitas publikasi ilmiah sebagai bagian dari pengakuan akademik nasional dan internasional.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam strategi, tantangan, dan dampak dari pencapaian UNAIR. Artikel ini dirancang untuk menjadi referensi bagi perguruan tinggi lain yang ingin mengikuti jejak UNAIR dalam mengelola jurnal ilmiah berkualitas.

Pencapaian Jurnal UNAIR: Bukti Komitmen Akademik

Pada 15 Oktober 2024, Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) UNAIR mengumumkan hasil akreditasi SINTA. Proses ini dilakukan melalui ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional) yang dikelola oleh Kemendikbudristek. Hasilnya, jurnal-jurnal UNAIR tidak hanya terakreditasi tetapi juga menunjukkan peningkatan status indeksasi.

Pencapaian ini sejalan dengan misi UNAIR untuk mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) 5, yaitu menghasilkan karya dosen yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Dengan kualitas jurnal yang meningkat, UNAIR juga menjadi daya tarik bagi para peneliti nasional maupun internasional.

Strategi Kunci: Roadmap dan Konsep “Super Tim”

Menurut Ketua LIPJPHKI UNAIR, Prof. Hery Purnobasuki, Drs., M.Si., PhD, keberhasilan ini bukanlah kebetulan. Strategi utama yang diterapkan adalah konsep “Super Tim” dan penyusunan peta jalan (roadmap) yang sistematis.

1. Roadmap Pengembangan Jurnal

Roadmap ini membantu tim pengelola jurnal dalam menentukan target spesifik untuk setiap jurnal. Dengan panduan yang jelas, UNAIR mampu mengawal setiap tahap peningkatan kualitas hingga mencapai indeksasi lebih tinggi. Setiap jurnal didampingi secara langsung oleh pihak universitas untuk memastikan target dapat tercapai.

2. Kolaborasi Tim

Konsep “Super Tim” melibatkan kolaborasi yang erat antara editor, reviewer, dan penulis. Pendekatan ini menciptakan sinergi yang mendorong efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan jurnal.

Tantangan: Terbatasnya Naskah Berkualitas

Meski menuai prestasi, UNAIR menghadapi tantangan berupa keterbatasan naskah berkualitas dengan diversitas yang tinggi. Hal ini menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan jurnal untuk terus berkembang. Namun, UNAIR memiliki solusi jitu untuk mengatasi hal ini.

Solusi yang Diterapkan

1. Peningkatan Kualitas Jurnal
   UNAIR fokus meningkatkan kualitas jurnal sebagai daya tarik utama bagi penulis bereputasi.
2. Pemberian Target Indeksasi
   Setiap jurnal memiliki target indeksasi yang jelas, sehingga pengelola jurnal dapat bekerja secara terarah.
3. Pendampingan Berkelanjutan
   Tim LIPJPHKI memberikan pendampingan kepada pengelola jurnal untuk menghadapi tantangan dan memenuhi kriteria akreditasi.

Dampak pada Visi UNAIR

Peningkatan kualitas jurnal UNAIR berdampak positif pada reputasi universitas di tingkat nasional dan internasional. Beberapa dampak signifikan meliputi:

1. Menjadi Rujukan Peneliti
   Jurnal UNAIR kini menjadi pilihan utama bagi para peneliti untuk mempublikasikan hasil risetnya.
2. Kontribusi pada Inovasi
   Dengan jurnal yang berkualitas, UNAIR berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi.
3. Penguatan IKU 5
   Jurnal-jurnal ini mendukung target UNAIR dalam menghasilkan karya yang relevan dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Keberhasilan UNAIR dalam mengelola jurnal hingga mencapai akreditasi SINTA adalah hasil kerja keras, strategi yang matang, dan komitmen tinggi seluruh sivitas akademika. Strategi roadmap dan konsep “Super Tim” menjadi fondasi utama pencapaian ini. Selain itu, fokus pada peningkatan kualitas dan pendampingan berkelanjutan memastikan setiap jurnal mencapai standar yang ditetapkan.

Prestasi ini bukan hanya kebanggaan bagi UNAIR tetapi juga inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Indonesia. Dengan semangat yang sama, kita dapat bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di tanah air. Rifainstitute

Jangan Lupa Ikuti Kami di Google News