Rifainstitute – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan taringnya di dunia riset dan inovasi nasional. Dengan capaian luar biasa berupa 309 publikasi ilmiah pada periode 2021-2024, ITS berhasil masuk dalam jajaran Top 7 Kolaborator Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Tak hanya itu, kolaborasi antara ITS dan BRIN juga mencetak berbagai penghargaan yang mengukuhkan posisi
Rifainstitute – Indonesia menghadapi masalah serius dalam dunia pendidikan dengan semakin banyaknya jurnal predator. Jurnal-jurnal ini mengabaikan proses peninjauan ilmiah yang baik dan benar, mengakibatkan berbagai dampak negatif terhadap kredibilitas dan kualitas penelitian di negara kita. Berdasarkan pernyataan Ahmad Najib Burhani, Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),
Rifainstitute – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menorehkan prestasi gemilang dengan masuknya ke dalam jajaran “Top Kolaborator” Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) periode 2021-2024. Berdasarkan data SciVal, UNJ berhasil menempati posisi #21, sebuah pencapaian yang menegaskan peran penting universitas ini dalam dunia penelitian ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kolaborasi Riset Unggulan: Pengakuan dari
Rifainstitute – Dalam dunia akademik dan penelitian, publikasi ilmiah memiliki peranan yang sangat krusial dalam mengembangkan pengetahuan dan memberikan kontribusi bagi kemajuan masyarakat. Di Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menekankan pentingnya pendekatan science temper—sebuah sikap berpikir kritis dan rasional berbasis penalaran—sebagai kunci dalam meningkatkan kualitas serta dampak publikasi ilmiah di tingkat nasional dan global. Pentingnya
Rifainstitute – Dalam dunia riset yang terus berkembang, pencapaian seorang ilmuwan sering kali menjadi tolak ukur keberhasilan. Di tengah derasnya arus inovasi dan penemuan, satu nama yang belakangan ini mencuri perhatian adalah Muhammad Reza Cordova. Ia berhasil meraih gelar profesor riset pada usia yang terbilang muda, yakni 37 tahun. Pencapaian ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga mengukuhkan Reza
Rifainstitute – Publikasi ilmiah memiliki peranan yang sangat krusial dalam pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan perguruan tinggi. Dalam dunia akademik, publikasi menjadi salah satu indikator keberhasilan dari proses penelitian, di mana peneliti dapat mempublikasikan hasil temuan mereka kepada khalayak luas, sehingga pengetahuan tersebut dapat diakses dan dikembangkan lebih lanjut. Lebih dari sekadar formalitas, publikasi ilmiah membantu
Rifainstitute – Kita sering dengar istilah “publikasi ilmiah,” tapi apakah kamu tahu betapa pentingnya publikasi ilmiah dalam dunia akademik dan riset? Bagi sebagian besar orang, mungkin publikasi ilmiah hanya terdengar seperti deretan kata-kata sulit yang hanya dimengerti oleh para peneliti. Padahal, publikasi ini adalah jantung dari kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap artikel yang diterbitkan, setiap hasil
Rifainstitute – BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) telah mengambil langkah inovatif dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran cerdas guna meningkatkan kelulusan mahasiswa serta kualitas publikasi ilmiah di Indonesia. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya BRIN dalam menjawab tantangan di dunia pendidikan dan penelitian yang terus berkembang pesat. Mengapa Teknologi Pembelajaran Cerdas Penting? Teknologi pembelajaran cerdas memiliki peran
Pencarian Referensi
Rp5,000
Terjemah Naskah
Rp5,000
Sitasi dan Referensi
Rp3,000
Convert dan Templating
Rp500,000
Jurnal Syntax Imperatif (Sinta 5)
Rp750,000
Jurnal Syntax Fusion
Rp300,000
Jurnal Kesans
Rp300,000
Jurnal Etnik
Rp300,000
Jurnal Bhinneka
Rp300,000
Jurnal Sinta 4 Pendidikan
Rp2,500,000
Jurnal Sinta 3 Ekonomi
Rp4,000,000
Jurnal Sinta 6 Pengabdian
Rp1,000,000
Jurnal Sinta 4 Sosial Humaniora
Rp2,500,000
