HomeTutorials › Kisah Inspiratif Salamah, Raih Wisudawan Terbaik FIB UB dengan Segudang Karya Ilmiah

Kisah Inspiratif Salamah, Raih Wisudawan Terbaik FIB UB dengan Segudang Karya Ilmiah

Salamah, namanya kini jadi buah bibir di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB). Bagaimana tidak? Ia baru saja dinobatkan sebagai wisudawan terbaik periode XIII Tahun Akademik 2024/2025. Sebuah pencapaian yang bukan hanya membanggakan, tapi juga menginspirasi.

Salamah, Wisudawan Terbaik dengan Segudang Karya

Gelar wisudawan terbaik bukan diraih dengan cara instan. Salamah membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras adalah kunci utama. Ia tak hanya unggul dalam bidang akademik, tapi juga aktif berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui berbagai publikasi ilmiah. Prestasi ini jelas jadi suntikan semangat bagi mahasiswa lain untuk terus berjuang dan menghasilkan karya.

Apa Saja Sih Prestasi Salamah?

Perjalanan Salamah menuju gelar ini penuh dengan kerja keras dan konsistensi. Sejak awal kuliah, ia sudah menunjukkan performa yang stabil, ditambah lagi dengan keaktifannya dalam berbagai riset.

IPK Cumlaude dan Lulus Cepat

Salamah berhasil menyelesaikan studi S1-nya hanya dalam waktu 3,5 tahun. Sebuah pencapaian yang luar biasa! Selain itu, ia juga meraih IPK 3,97. Angka ini adalah bukti nyata ketekunan dan kesungguhannya dalam memahami materi perkuliahan dan mengerjakan tugas.

Publikasi Ilmiah yang Bikin Kagum

Yang paling mencuri perhatian dari sosok Salamah adalah rekam jejak publikasinya yang sangat impresif. Bayangkan saja, selama kuliah, ia telah menerbitkan 22 karya ilmiah, baik di jurnal nasional maupun internasional! “Alhamdulillah, artikel ilmiah saya yang terbit di jurnal terindeks Scopus Q1 akhirnya mengantarkan saya lulus tanpa perlu ujian skripsi,” ungkapnya dengan rasa syukur. Pencapaian ini menunjukkan kemampuannya dalam melakukan penelitian, menganalisis data, dan menulis karya ilmiah yang berkualitas.

Rahasia Skripsi Ala Salamah

Lantas, apa rahasia Salamah bisa lulus secepat itu? Ternyata, ia sudah mulai mengerjakan skripsi sejak semester 6! Judulnya pun cukup menantang: “Analisis Kesalahan Fonetik Artikulatoris dan Polanya pada Penutur BIPA Thailand: Studi SWM School Thailand”. Penelitian ini fokus pada kesalahan pengucapan yang dilakukan oleh orang asing yang belajar Bahasa Indonesia di Thailand.

Baca Juga:  Ilmuwan Kampus Islam Indonesia Unjuk Gigi, Masuk Jajaran Top Dunia Versi Stanford-Elsevier!

Hasil risetnya kemudian dipublikasikan di Indonesian Journal of Applied Linguistic yang terindeks Scopus Q1, dan juga di jurnal Sinta 2 dan Sinta 3. Menurut Salamah, kuncinya adalah manajemen waktu yang baik. Ia harus pintar-pintar membagi waktu antara mengerjakan skripsi, mengikuti program Magister Linguistik FIB UB melalui jalur Fast Track, dan membantu dosen dalam penelitian maupun pembelajaran. “Jadwalnya memang cukup padat, apalagi ditambah membantu dosen,” jelasnya.

Pengalaman Meneliti BIPA di Negeri Gajah Putih

Pengalaman meneliti Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Thailand menjadi salah satu momen tak terlupakan bagi Salamah. Selama sebulan, ia berkesempatan mengajar BIPA di sebuah sekolah di Thailand. Pengalaman ini memberinya data berharga untuk meneliti internasionalisasi bahasa Indonesia. Ia bisa mengamati langsung bagaimana penutur asing belajar dan menggunakan Bahasa Indonesia dalam konteks yang berbeda.

Salamah mengaku tertarik dengan bidang fonologi karena menurutnya bidang ini kurang berkembang dibandingkan bidang linguistik lainnya. Baginya, penelitian di bidang fonologi punya potensi besar untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ilmu linguistik.

Motivasi di Balik Publikasi Ilmiah

Apa sih yang mendorong Salamah untuk begitu aktif dalam melakukan riset dan menerbitkan publikasi ilmiah? Ternyata, motivasinya muncul karena dukungan dan fasilitas yang diberikan oleh kampusnya. Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UB sangat mendorong mahasiswanya untuk menerbitkan artikel ilmiah sebagai bagian dari proses pembelajaran.

“Dari semester 3 saya sudah mulai ikut penelitian dosen. Di tim itu, kami diajari mereviu berbagai sumber pustaka dan menulis artikel ilmiah. Mata kuliah di prodi saya umumnya juga mewajibkan luaran artikel ilmiah untuk UAS,” ujarnya. Awalnya, hasil UAS Salamah dipublikasikan di jurnal Sinta 4, kemudian meningkat ke Sinta 2. Ia juga aktif menawarkan diri untuk membantu dosennya yang sedang menulis buku atau hendak mengikuti seminar.

Baca Juga:  Kisah Inspiratif Jotti, Lulusan ITB dengan IPK S3 Hampir Sempurna & Karya Mendunia

Fokus Riset Tesis Doktor

Saat ini, Salamah sedang fokus menyelesaikan riset untuk tesis doktornya. Topik yang ia angkat adalah “Kesalahan Pelafalan dan Polanya pada Pembelajar BIPA Myanmar: Tinjauan Fonetik Akustik”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan pengucapan yang dilakukan oleh pembelajar BIPA di Myanmar dari perspektif fonetik akustik.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kesulitan yang dihadapi oleh pembelajar BIPA dan memberikan masukan bagi pengembangan materi ajar dan metode pengajaran yang lebih efektif. Semangat dan dedikasi Salamah dalam bidang linguistik memang patut diacungi jempol. Kisahnya bisa jadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, semua impian bisa diraih.

✨ Produk Kami

Publikasikan Penelitian Anda di Jurnal Internasional & Nasional

Tingkatkan kredibilitas akademik Anda dengan mempublikasikan penelitian di jurnal terindeks bereputasi. Proses cepat, transparan, dan terpercaya.

Lihat Semua Produk

Leave a Comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja