HomeTutorials › Riset Indonesia Masih Punya PR? Ini Kata Kemendiktisaintek Soal Dana dan Fokus Utama

Riset Indonesia Masih Punya PR? Ini Kata Kemendiktisaintek Soal Dana dan Fokus Utama

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) punya fokus baru: membenahi dunia riset di Indonesia. Di bawah kepemimpinan yang baru, ada beberapa “PR” penting yang jadi prioritas. Mulai dari bagaimana mengelola dana riset agar lebih tepat sasaran, sampai meningkatkan mutu publikasi ilmiah. Tujuannya jelas, menciptakan ekosistem riset yang lebih solid, kolaboratif, dan yang paling penting, memberikan dampak positif bagi kemajuan Indonesia.

PR Besar Kemendiktisaintek di Dunia Riset

Soal Duit Riset

Salah satu yang utama adalah mengubah cara pendanaan riset. Selama ini, dana riset seringkali “terkotak-kotak” berdasarkan bidang ilmu. Ke depan, Kemendiktisaintek ingin pendekatan yang lebih menyeluruh.

“Kita nggak mau lagi cuma bagi-bagi berdasarkan bidang,” kata Plt. Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek, Dr. Fauzan Adziman, saat acara di Depok beberapa waktu lalu. “Kita maunya membangun berdasarkan masalah yang ada. Soalnya, kadang untuk menyelesaikan satu masalah, kita butuh banyak bidang ilmu.”

Pak Adziman mencontohkan soal upaya meningkatkan produksi bawang putih. Selama ini, riset soal bawang putih mungkin cuma fokus di bidang pangan. Padahal, menurutnya, untuk meningkatkan produksi bawang putih, kita butuh pendekatan dari berbagai sisi: pertanian, distribusi, transportasi, bahkan kehutanan.

Dengan cara ini, diharapkan dana riset bisa lebih efektif dan tepat sasaran. Universitas juga diajak aktif mengidentifikasi masalah-masalah penting yang perlu dipecahkan lewat riset.

“Kita ingin universitas berpikir, masalah apa saja sih yang perlu kita pecahkan?” imbuh Adziman.

Faktanya, anggaran riset di Indonesia masih ketinggalan jauh dibanding negara tetangga. Data Bank Dunia menunjukkan, pengeluaran untuk riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia hanya sekitar 0,3% dari PDB. Jauh di bawah Singapura (2,2%) atau Korea Selatan (4,8%). Transformasi pendanaan ini diharapkan bisa memacu investasi di bidang riset, sehingga daya saing Indonesia bisa meningkat di level global.

Baca Juga:  Hebat! Dosen UGM Ukir Prestasi Mendunia, Ini Buktinya!

Tapi, tantangannya adalah bagaimana memastikan dana dialokasikan dengan transparan dan akuntabel. Kemendiktisaintek perlu memastikan dana riset benar-benar dipakai untuk proyek yang punya potensi besar bagi masyarakat. Selain itu, harus ada evaluasi yang ketat untuk memastikan dana riset digunakan seefisien mungkin.

Kualitas Publikasi Juga Penting

Selain soal dana, Kemendiktisaintek juga menyoroti kualitas publikasi ilmiah di Indonesia. Selama ini, kita lebih fokus pada jumlah publikasi, tapi kurang memperhatikan kualitasnya.

“Dulu kita fokus di jumlah. Sekarang, jumlah tetap penting, tapi kualitas harus naik,” tegas Adziman.

Langkah ini penting untuk mengangkat reputasi ilmiah Indonesia di mata dunia. Publikasi ilmiah yang berkualitas akan membuat riset Indonesia lebih dikenal dan menarik minat peneliti asing untuk berkolaborasi. Selain itu, publikasi berkualitas juga akan berdampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Salah satu caranya adalah memberikan insentif bagi peneliti yang menerbitkan karya di jurnal-jurnal internasional yang punya reputasi bagus. Kemendiktisaintek juga akan meningkatkan pelatihan dan pendampingan bagi peneliti muda, agar mereka lebih mahir menulis dan mempublikasikan karya ilmiah.

Data dari Scopus menunjukkan, jumlah publikasi ilmiah Indonesia memang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tapi, kebanyakan masih terbit di jurnal yang kurang bereputasi. Ini menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dibenahi untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah Indonesia.

Di sisi lain, ada juga faktor-faktor yang bisa menghambat peningkatan kualitas publikasi ilmiah, seperti kurangnya akses ke sumber daya penelitian, kurangnya dukungan dari institusi penelitian, dan kurangnya apresiasi terhadap karya ilmiah yang berkualitas. Kemendiktisaintek perlu mengatasi hambatan-hambatan ini agar upaya peningkatan kualitas publikasi ilmiah bisa berjalan efektif.

Wadah untuk Kolaborasi

Terakhir, Kemendiktisaintek berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung kolaborasi riset. Salah satunya adalah dengan mengembangkan Science Techno Park (STP).

Baca Juga:  Bahlil Lahadalia Disanksi Kampus, Kenapa Ya?

“STP itu jembatan agar kita bisa membangun link publikasi dan produk di satu rumah,” jelas Adziman.

STP diharapkan menjadi tempat bagi para peneliti dari berbagai bidang ilmu untuk berkolaborasi, menghasilkan inovasi, dan mengkomersialisasikan hasil riset. STP juga diharapkan bisa menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan dunia industri, sehingga hasil riset bisa lebih cepat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kemendiktisaintek menargetkan pembangunan STP di berbagai universitas dan daerah di Indonesia. Selain itu, juga akan dikembangkan program sister STP, yang memungkinkan STP di berbagai daerah untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman.

“Misalnya STP di UI dengan yang di kampung. Jadi kita coba kembangkan, mudah-mudahan bisa,” pungkasnya.

Data menunjukkan bahwa keberadaan STP bisa meningkatkan produktivitas riset dan inovasi. Studi dari OECD menemukan bahwa perusahaan yang berlokasi di STP memiliki tingkat inovasi yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak berlokasi di STP. Ini menunjukkan bahwa STP bisa menjadi katalisator bagi pengembangan inovasi dan peningkatan daya saing.

Namun, pengembangan STP juga menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas, kurangnya dukungan dari pemerintah daerah, dan kurangnya minat dari investor swasta. Kemendiktisaintek perlu mengatasi tantangan-tantangan ini agar pengembangan STP bisa berjalan sukses dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Ke depan, Kemendiktisaintek akan terus berupaya meningkatkan kualitas riset di Indonesia melalui berbagai program dan kebijakan. Transformasi sistem pendanaan, peningkatan kualitas publikasi, dan pengembangan ekosistem kolaborasi adalah beberapa langkah strategis yang diharapkan bisa membawa riset Indonesia ke level yang lebih tinggi. Harapannya, dengan riset yang berkualitas, Indonesia bisa semakin maju dan berdaya saing di kancah global.

✨ Produk Kami

Publikasikan Penelitian Anda di Jurnal Internasional & Nasional

Tingkatkan kredibilitas akademik Anda dengan mempublikasikan penelitian di jurnal terindeks bereputasi. Proses cepat, transparan, dan terpercaya.

Lihat Semua Produk

Leave a Comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja