Indonesia makin gencar unjuk gigi di dunia riset! Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru saja merilis data yang bikin penasaran: kampus mana saja sih yang paling jago menghasilkan publikasi ilmiah di kancah internasional? Yuk, kita intip daftar kampusnya!
Top 10 Kampus Penghasil Publikasi Ilmiah Internasional Terbanyak
Metodologi dan Sumber Data
Data keren ini diambil dari buku Indikator Iptek, Riset, dan Inovasi Indonesia (IIRI) 2024 yang diterbitkan BRIN. Ibaratnya, IIRI 2024 ini rapor perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, riset, dan inovasi di Indonesia. Salah satu indikatornya ya publikasi ilmiah internasional ini. Jumlah publikasi dihitung dari dokumen yang masuk database internasional yang punya reputasi oke. Penting diingat, data ini lebih ke soal kuantitas, bukan kualitas. Tapi, ya namanya juga produktivitas, jumlah publikasi ini bisa jadi gambaran seberapa aktif sebuah institusi berkontribusi pada ilmu pengetahuan dunia.
Daftar Kampus dan Jumlah Publikasi
Nah, ini dia daftar 10 institusi di Indonesia yang paling banyak menghasilkan publikasi ilmiah internasional sepanjang tahun 2023, berdasarkan data IIRI 2024:
1. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN): 5.273 dokumen
2. Universitas Gadjah Mada (UGM): 3.483 dokumen
3. Universitas Indonesia (UI): 3.341 dokumen
4. Universitas Airlangga (Unair): 3.306 dokumen
5. Bina Nusantara University (Binus): 3.055 dokumen
6. Institut Teknologi Bandung (ITB): 2.618 dokumen
7. Universitas Diponegoro (Undip): 2.219 dokumen
8. IPB University: 2.086 dokumen
9. Universitas Padjadjaran (Unpad): 2.055 dokumen
10. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS): 1.991 dokumen
BRIN ternyata nomor satu! Disusul UGM, UI, dan Unair. Yang menarik, Binus jadi satu-satunya kampus swasta yang masuk 10 besar. Ini bukti kalau sektor swasta juga punya andil besar dalam riset di Indonesia. “Pencapaian luar biasa ini buat ekosistem riset Indonesia,” kata Dr. Ir. Laksana Tri Handoko, M.Sc., Kepala BRIN. “Semoga makin banyak inovasi dan daya saing bangsa.”
Bidang Keilmuan yang Mendominasi Publikasi Ilmiah
Tren Bidang Ilmu dari Tahun 2019-2023
Kalau kita lihat lebih detail lagi di data IIRI 2024, ada tren menarik nih soal bidang ilmu yang paling banyak menghasilkan publikasi ilmiah internasional dalam lima tahun terakhir (2019-2023). Ini menunjukkan fokus riset dan keunggulan Indonesia di mata dunia.
Daftar Bidang Ilmu Terpopuler
Berikut ini daftar bidang keilmuan dengan publikasi ilmiah internasional terbanyak dari tahun 2019 sampai 2023:
1. Ilmu lingkungan: 54.269 dokumen
2. Teknik: 49.966 dokumen
3. Fisika dan astronomi: 47.330 dokumen
4. Ilmu bumi dan planet: 40.927 dokumen
5. Ilmu komputer: 40.856 dokumen
6. Ilmu sosial: 39.519 dokumen
7. Kedokteran: 33.085 dokumen
8. Ilmu pertanian dan biologi: 23.890 dokumen
9. Bisnis, manajemen, dan akuntansi: 17.892 dokumen
10. Ilmu material: 17.014 dokumen
Dominasi ilmu lingkungan dan teknik menunjukkan bahwa kita sangat peduli dengan isu keberlanjutan dan pembangunan infrastruktur. Selain itu, banyaknya publikasi di bidang fisika, astronomi, ilmu bumi, dan planet membuktikan kontribusi Indonesia dalam menggali ilmu pengetahuan dasar dan memahami alam semesta. Sementara itu, ilmu komputer dan ilmu sosial terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang pesat.
Perbandingan Jumlah Publikasi Indonesia dengan Negara Lain
Posisi Indonesia di ASEAN dan Tingkat Global
Biar kita tahu seberapa hebat sih Indonesia ini, IIRI 2024 juga membandingkan jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia dengan negara lain, khususnya di ASEAN, juga negara maju seperti China dan Korea Selatan. Biar ketahuan daya saing kita dalam menghasilkan ilmu pengetahuan.
Data Perbandingan Publikasi Internasional
Ini dia data perbandingan jumlah publikasi ilmiah internasional dari tahun 2019 sampai 2023:
1. China: 4.462.885 dokumen
2. Korea Selatan: 495.322 dokumen
3. Indonesia: 259.849 dokumen
4. Malaysia: 211.253 dokumen
5. Singapura: 132.984 dokumen
6. Thailand: 123.565 dokumen
7. Vietnam: 86.997 dokumen
8. Filipina: 34.727 dokumen
9. Brunei Darussalam: 5.060 dokumen
10. Myanmar: 3.979 dokumen
11. Kamboja: 3.421 dokumen
12. Laos: 1.740 dokumen
Ternyata Indonesia nomor tiga di ASEAN, setelah Malaysia. Tapi kalau dibandingkan dengan China dan Korea Selatan, ya masih jauh banget. Artinya, kita masih punya banyak PR buat meningkatkan produktivitas riset dan inovasi. Tapi, peningkatan jumlah publikasi dari tahun ke tahun ini sudah jadi sinyal positif yang patut diapresiasi.
Jumlah Sitasi Publikasi Ilmiah Internasional
Signifikansi Sitasi dalam Dunia Penelitian
Selain jumlah publikasi, jumlah sitasi juga penting banget buat menilai seberapa berpengaruh dan berkualitas penelitian itu. Sitasi itu kayak bukti bahwa publikasi kita dipakai dan dirujuk oleh peneliti lain. Semakin banyak sitasi, semakin besar kontribusi publikasi itu dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Data Jumlah Sitasi per Negara
Ini dia data jumlah sitasi publikasi ilmiah internasional dari tahun 2019 sampai 2023:
1. China: 4.362.794 dokumen
2. Korea Selatan: 476.159 dokumen
3. Indonesia: 253.897 dokumen
4. Malaysia: 197.736 dokumen
5. Singapura: 119.692 dokumen
6. Thailand: 117.137 dokumen
7. Vietnam: 82.781 dokumen
8. Filipina: 31.978 dokumen
9. Brunei Darussalam: 4.312 dokumen
10. Myanmar: 3.715 dokumen
11. Kamboja: 2.851 dokumen
12. Laos: 1.577 dokumen
Indonesia juga menduduki peringkat ketiga di ASEAN dalam hal jumlah sitasi. Meski masih jauh di bawah China dan Korea Selatan, peningkatan jumlah sitasi publikasi Indonesia menunjukkan bahwa kualitas penelitian kita semakin diakui di dunia internasional. Harapannya, BRIN dan institusi riset lainnya terus meningkatkan kualitas penelitian agar publikasi Indonesia semakin banyak disitasi dan berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan global.





Leave a Comment