Profesor Teuku Faisal Fathani kini resmi memegang tampuk kepemimpinan di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Serah terima jabatan dari Dwikorita Karnawati pada Senin (3/11/2025) menandai era baru bagi lembaga yang jadi andalan masyarakat Indonesia untuk urusan informasi cuaca, iklim, dan gempa. Tapi, siapa sebenarnya sosok yang kini jadi nahkoda BMKG ini?
Mengenal Lebih Dekat Teuku Faisal Fathani
Lahir di Banda Aceh pada 26 Mei 1975, Teuku Faisal Fathani bukan orang baru di dunia akademis dan penelitian, khususnya soal kebumian. Beliau dikenal sebagai pakar geoteknik yang fokusnya pada mitigasi bencana, terutama tanah longsor. Pengalaman segudang ini diharapkan bisa membawa BMKG lebih maju dalam memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu. Oh iya, beliau juga merupakan alumni SMA Taruna Nusantara (TN1), lho.
Pendidikan: Fondasi Keahlian
Pendidikan jadi pilar penting dalam perjalanan karier Teuku Faisal Fathani. Dedikasi dan semangat belajarnya mengantarkannya menjadi profesor yang ahli di bidangnya.
Riwayat Pendidikan Formal
Teuku Faisal Fathani memulai pendidikannya di SMA Taruna Nusantara, sekolah berasrama yang terkenal dengan disiplin tinggi dan kualitas pengajaran yang mumpuni. Setelah lulus, ia melanjutkan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, memilih jurusan Teknik Sipil. Gelar sarjana diraihnya dengan gemilang, dan ia pun lanjut S2 di UGM dengan spesialisasi Geoteknik. Tak puas sampai di situ, Faisal Fathani kemudian mengejar gelar doktor (S3) di Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang, dengan fokus Geoteknik dan Rekayasa Sabo. Selama di Jepang, ia mendapatkan beasiswa bergengsi MONBUSHO dari Pemerintah Jepang pada tahun 2002. Sebelumnya, pada tahun 1998, ia juga sudah menerima beasiswa URGE Angkatan II dari Departemen Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Inovasi dan Kontribusi Nyata
Kontribusi Teuku Faisal Fathani tidak hanya sebatas dunia kampus. Beliau juga dikenal sebagai inovator yang telah menciptakan berbagai alat dan teknologi untuk membantu mengurangi risiko bencana.
Hak Paten dan Inovasi Unggulan
Salah satu bukti nyata kontribusi Teuku Faisal Fathani adalah keberhasilannya menciptakan berbagai alat pemantau longsor yang sudah dipatenkan. Beberapa di antaranya:
* Alat Pemantau Gerakan Longsor pada Rekahan di Bawah Permukaan Tanah (2015).
* Alat Pendeteksi Perubahan Kemiringan Permukaan Tanah untuk Mendukung Sistem Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor (2015).
* Alat Pendeteksi Dini Gerakan Longsor di Atas Permukaan Tanah dengan Perekam Data Digital (2015).
* Alat Pemantauan Gerakan Tanah secara Manual untuk Mendukung Sistem Peringatan Dini Bahaya Longsor (2015).
* Alat Pemantauan Gerakan Tanah secara Otomatis untuk Mendukung Sistem Peringatan Dini Bahaya Longsor (2015).
* Alat pendeteksi kedalaman infiltrasi air hujan untuk mendukung sistem peringatan dini bahaya longsor (2023).
Hebatnya lagi, alat-alat ini tak hanya digunakan di Indonesia, tapi juga di negara lain seperti Timor Leste, Myanmar, dan Sri Lanka. “Ini membuktikan bahwa inovasi anak bangsa bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat dunia,” ujar seorang peneliti UGM yang enggan disebutkan namanya.
Karya Ilmiah yang Menginspirasi
Selain inovasi teknologi, Teuku Faisal Fathani juga aktif menulis karya ilmiah. Beliau telah menghasilkan 10 publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi dan menjadi penulis atau editor 17 buku atau book chapter yang sebagian besar diterbitkan oleh penerbit internasional terkemuka. Karya-karya ilmiah ini berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang mitigasi bencana.
Jejak Karier yang Mengesankan
Perjalanan karier Teuku Faisal Fathani terbilang panjang dan penuh warna. Beliau telah menduduki berbagai posisi strategis di berbagai lembaga, baik di dalam maupun di luar negeri.
Pengalaman Profesional yang Kaya
Sebelum menjabat sebagai Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani sudah punya pengalaman luas di berbagai bidang. Berikut beberapa jabatan dan pengalaman profesional yang pernah diembannya:
* Direktur Penguatan Ketahanan Indonesia, Pengurangan Risiko Bencana (StIRRRD) – 2010
* Direktur Pusat Mitigasi Bencana dan Inovasi Teknologi UGM (GAMA-InaTEK) – 2017
* Direktur Pusat Keunggulan Dunia untuk Pengurangan Bencana Tanah Longsor – Program Internasional tentang Tanah Longsor – 2017
* Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM
* Dosen Tamu di UNESCO untuk Pengurangan Bencana Geoenvironmental – 2018
* Kepala Program Magister Manajemen Bencana (MMB), Sekolah Pascasarjana UGM – 2020
* Kepala Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM – 2021
* Komite Penasihat Teknis, Proyek Inisiatif Ketahanan Bencana Indonesia (IDRIP), BNPB-BMKG – 2021
* Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (IKASTARA) periode 2020-2023
* Plt Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi – 2022
* Wakil Dirjen Konsorsium Internasional untuk Pengurangan Bencana Geo (ICGdR) – 2024
Pengalaman yang beragam ini diharapkan menjadi modal berharga bagi Teuku Faisal Fathani dalam memimpin BMKG ke depan.
Dengan bekal pendidikan yang kuat, prestasi membanggakan, dan pengalaman karier yang luas, Teuku Faisal Fathani diharapkan bisa membawa BMKG menjadi lebih baik lagi dalam memberikan informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi yang akurat dan tepat waktu bagi masyarakat Indonesia. Memang, tantangan di depan tidak mudah, mengingat Indonesia adalah negara yang rawan bencana. Tapi, dengan kepemimpinan yang visioner dan dukungan dari seluruh elemen BMKG, diharapkan lembaga ini bisa semakin berperan aktif dalam mengurangi risiko bencana dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Leave a Comment