Kabar membanggakan datang dari Universitas Padjadjaran (Unpad)! Dr. Yudha Prawira Budiman, salah satu dosen kebanggaan Unpad, baru saja menerbitkan studinya di Chemical Reviews. Jurnal yang satu ini bukan kaleng-kaleng, lho! Di dunia kimia, Chemical Reviews itu ibaratnya “majalah” paling bergengsi. Pencapaian Dr. Yudha ini tentu jadi inspirasi buat peneliti-peneliti Indonesia lainnya untuk terus berkarya dan unjuk gigi di panggung dunia.
Apa Sih Isi Penelitian Dr. Yudha Prawira Budiman?
Jadi, Dr. Yudha ini adalah dosen sekaligus peneliti di Laboratorium Kimia Anorganik, Departemen Kimia Unpad. Ia menjadi penulis utama dalam artikel berjudul “Applications of Transition Metal-Catalyzed ortho-Fluorine-Directed C-H Functionalization of (Poly)fluoroarenes in Organic Synthesis”. Artikel ini terbit tanggal 2 April 2024. Oh iya, dalam penelitian ini, Dr. Yudha juga menggandeng beberapa peneliti top lainnya, jadi bukan hasil kerja sendirian ya.
Kenapa Fokusnya ke Senyawa Fluorine?
Penelitian Dr. Yudha ini menyoroti betapa pentingnya fluorine di industri farmasi modern. Bayangkan, sekitar 20% obat-obatan yang beredar sekarang mengandung unsur fluorine. Bahkan, sepertiga dari obat-obatan yang paling laku di dunia juga punya kandungan serupa! “Ini membuktikan bahwa fluorine itu krusial banget dalam pengembangan obat,” jelas Dr. Yudha. Tapi, masalahnya, mengolah fluorine itu seringkali butuh sumber daya yang besar dan menghasilkan limbah yang lumayan banyak.
Nah, untuk menjawab tantangan ini, Dr. Yudha dan timnya mengembangkan cara untuk mengubah fungsionalisasi senyawa yang mengandung fluorine menjadi berbagai macam gugus fungsi, dengan bantuan katalis. Harapannya, proses ini bisa menekan biaya, penggunaan energi, dan jumlah limbah yang dihasilkan. “Dengan konversi fungsionalisasi fluorine ini, kami berharap bisa berkontribusi dalam mewujudkan industri yang lebih berkelanjutan,” katanya.
Dampaknya untuk Keberlanjutan dan Industri?
Dr. Yudha berharap hasil penelitiannya ini bisa dimanfaatkan oleh berbagai industri, termasuk farmasi, kimia, dan elektronik. “Kami berharap industri bisa mengadopsi metode ini untuk mengurangi dampak buruk bagi lingkungan dan meningkatkan efisiensi produksi,” ungkapnya. Di era sekarang, konsep keberlanjutan itu makin penting, dan penelitian Dr. Yudha ini sejalan dengan upaya menciptakan industri yang lebih ramah lingkungan.
Tips Sukses Publikasi di Jurnal Top ala Dr. Yudha
Tentu saja, keberhasilan Dr. Yudha menembus jurnal sekelas Chemical Reviews ini nggak instan. Ia berbagi beberapa tips yang mungkin berguna buat para peneliti lain yang ingin meraih sukses serupa.
Bangun Koneksi yang Solid
Salah satu kunci sukses Dr. Yudha adalah membangun jejaring yang kuat. Dalam artikelnya, ia berkolaborasi dengan peneliti-peneliti hebat di bidang kimia, termasuk Robin Perutz, tokoh kimia dunia yang juga anak dari peraih Nobel Kimia, Max Perutz. “Membangun koneksi dengan profesor ternama itu penting banget untuk dapat dukungan dan bimbingan dalam penelitian,” kata Dr. Yudha.
Jejaring yang kuat nggak cuma memberikan akses ke ilmu pengetahuan dan sumber daya, tapi juga membuka pintu kolaborasi dan publikasi. Dengan berkolaborasi, peneliti bisa memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas penelitiannya.
Asah Terus Kemampuan Diri
Selain jejaring, peneliti juga harus terus mengasah kemampuannya. Soalnya, proses peninjauan internal di jurnal-jurnal top itu ketat banget. Keahlian peneliti akan diuji habis-habisan. “Ilmu pengetahuan itu terus berkembang, jadi kita harus rajin baca dan memperbarui pengetahuan kita,” jelas Dr. Yudha.
Membaca jurnal ilmiah, ikut konferensi, dan berpartisipasi dalam pelatihan adalah beberapa cara untuk meningkatkan kompetensi diri. Kalau kompetensi kita tinggi, kita jadi lebih siap menghadapi tantangan dan menghasilkan penelitian yang berkualitas.
Mewujudkan Mimpi di Chemical Reviews
Chemical Reviews itu jurnal impian bagi banyak peneliti kimia, termasuk Dr. Yudha. Perjalanannya mencapai impian ini nggak mudah, lho.
Perjalanan Panjang dan Inspirasi
Dr. Yudha ini lulusan S2 dari King Abdul Aziz University, Arab Saudi, dan S3 dari The Julius Maximilians University of Würzburg, Jerman. Selama kuliah S3, ia mulai bermimpi menerbitkan karyanya di jurnal top dunia. Sempat menulis untuk Journal of the American Chemical Society (JACS), salah satu jurnal terkemuka di bidang riset. Tapi, ia merasa belum puas. “Secara umum, Chemical Reviews itu nomor satu. Dulu saya punya mimpi, harus bisa tembus ChemRev,” ujarnya.
Mimpi itu akhirnya terwujud lewat studinya tentang fungsionalisasi fluorine. Keberhasilan ini membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi itu nggak akan mengkhianati hasil.
Harapan untuk Peneliti Unpad
Dengan pencapaian ini, Dr. Yudha berharap bisa memotivasi peneliti Unpad lainnya untuk berkarya di level global. Ia juga ingin mahasiswa Unpad bangga pada kampusnya dan percaya diri bersaing di kancah internasional. “Kita harus menumbuhkan kepercayaan diri bahwa Unpad bisa jadi universitas terbaik dengan menghasilkan riset-riset terbaik yang diakui dunia,” pungkas Dr. Yudha. Keberhasilan Dr. Yudha ini bukti nyata bahwa Unpad punya potensi menghasilkan peneliti-peneliti berkaliber internasional.
Leave a Comment