Universitas Indonesia (UI) kembali unjuk gigi di panggung internasional! Kali ini, kabar baik datang dari 13 ilmuwan kebanggaan UI yang berhasil masuk dalam daftar 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia versi Stanford University untuk tahun 2024. Pengakuan ini jelas membuktikan bahwa para peneliti UI punya andil besar dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global.
Ilmuwan UI yang Karya-karyanya Diakui Dunia
Ketigabelas ilmuwan UI ini bukan sekadar masuk daftar biasa, mereka masuk dalam daftar bergengsi “Top 2% Scientist Worldwide 2024”. Ini bisa dibilang sebagai salah satu tolok ukur prestasi yang diakui di seluruh dunia. Penilaiannya sendiri dibagi menjadi dua kategori berdasarkan dampak penelitian: ada yang dilihat dari dampak dalam satu tahun terakhir (single-year impact, datanya dari sitasi tahun 2023), ada juga yang diukur dari dampak sepanjang karir (career-long impact, datanya dari sitasi sejak awal karir hingga 2023). Pencapaian ini bukan hanya bikin bangga UI saja, tapi juga mengharumkan nama Indonesia di dunia ilmu pengetahuan!
Dari Fakultas Apa Saja Mereka Berasal?
Para ilmuwan berprestasi ini datang dari berbagai “rumah” di UI, mulai dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), sampai Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL). Ini menunjukkan bahwa UI punya banyak sekali ahli di berbagai bidang. Keahlian mereka pun beragam, mulai dari urusan klinis di kedokteran, teknologi material, hingga seluk beluk lingkungan hidup.
Ini dia daftar lengkap ilmuwan UI yang masuk dalam jajaran 2% ilmuwan terbaik dunia versi Stanford University tahun 2024:
* Kategori Single-Year Impact:
* Prof. dr. Jeanne Adiwinata, MS, PhD (FK)
* Prof. dr. Indah Suci Widyahening, MS, MSc, CMFM, PhD (FK)
* Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, SpA(K) (FK)
* Prof. Mohammed Ali Berawi, MEngSc, PhD (FT)
* Prof. Dr-Ing. Nandy Setiadi Djaya Putra (FT)
* Prof. Dr. Muhammad Suryanegara, ST, MSc (FT)
* Prof. Dr. rer. nat. Rosari Saleh (FMIPA)
* Prof. Dr. Yoki Yulizar, MSc (FMIPA)
* Munawar Khalil, SSi, MEngSc, PhD (FMIPA)
* Dr. Dipo Aldila, SSi, MSi (FMIPA)
* Dewangga Oky Bagus Apriandanu, MSi, PhD (FMIPA)
* Dr. Herdis Herdiansyah, SFilI, MHum (SIL)
* Kategori Career-Long Impact:
* Prof. Dr-Ing. Nandy Setiadi Djaya Putra (FT)
* Prof. Dr. Ivandini Tribidasari A, SSi, MSi, PhD
* Prof. Mohammed Ali Berawi, MEngSc, PhD (FT)
Apa Saja Kategori Penghargaannya?
Seperti disebutkan, penghargaan ini terbagi dua: Single-Year Impact yang mengukur seberapa besar dampak penelitian dalam setahun terakhir (2023), dan Career-Long Impact yang menilai dampak kumulatif sepanjang karir seorang ilmuwan. Keberadaan ilmuwan UI di kedua kategori ini membuktikan bahwa kontribusi mereka bukan cuma penting saat ini saja, tapi juga punya dasar yang kuat dan berkelanjutan. Bahkan, ada nama-nama yang muncul di kedua kategori, seperti Prof. Dr-Ing. Nandy Setiadi Djaya Putra dan Prof. Mohammed Ali Berawi. Ini menunjukkan betapa konsistennya mereka dalam menghasilkan penelitian berkualitas tinggi selama bertahun-tahun.
UI Bangga dengan Para Ilmuwannya!
Tentu saja, Universitas Indonesia sangat senang dengan pencapaian para ilmuwannya ini. Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, drg. Nurtami, PhD, SpOF(k), menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dan dedikasi para peneliti. “Pencapaian ini adalah hasil dari transformasi yang telah kami lakukan di bidang riset dan inovasi dalam dua tahun terakhir,” ujarnya. Transformasi ini termasuk peningkatan jumlah publikasi di jurnal-jurnal ternama dan peningkatan jumlah sitasi, yang pada akhirnya mendongkrak reputasi UI di mata dunia.
Drg. Nurtami juga optimis dengan kualitas dan kuantitas penelitian di UI. Beliau berharap, ke depannya semakin banyak dosen dan peneliti UI yang tidak hanya masuk dalam daftar bergengsi ini, tetapi juga diakui di berbagai komunitas akademik global. “Ini adalah bukti nyata bahwa UI terus berkomitmen untuk menghasilkan penelitian yang berdampak bagi masyarakat luas,” tambahnya.
Bagaimana Stanford University Melakukan Pemeringkatan?
Daftar “Top 2% Scientist Worldwide” ini adalah hasil kolaborasi antara Stanford University dan penerbit jurnal ilmiah Elsevier BV. Daftar ini diterbitkan sebagai bagian dari “Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators”. Proses penyusunannya dipimpin oleh Prof. John P.A. Ioannidis MD PhD, seorang ahli epidemiologi dan biostatistik yang punya nama besar.
Apa Saja Indikator Penilaiannya?
Pemeringkatan ini menggunakan indikator kutipan yang sudah distandardisasi untuk mengukur dampak dan pengaruh seorang ilmuwan. Beberapa indikator yang digunakan antara lain:
* Jumlah kutipan: Total berapa kali publikasi seorang ilmuwan dikutip oleh peneliti lain.
* H-index: Ukuran yang menilai produktivitas dan dampak publikasi ilmiah seorang ilmuwan.
* Hm-index: H-index yang disesuaikan dengan kontribusi kolaboratif dalam penelitian.
* C-score: Indikator komposit yang menggabungkan berbagai metrik kutipan.
Indikator-indikator ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang seberapa besar dampak dan pengaruh penelitian seorang ilmuwan di bidangnya.
Bagaimana Ilmuwan Dikelompokkan?
Para ilmuwan dikelompokkan ke dalam 22 bidang ilmu dan 174 sub-bidang yang berbeda, sesuai dengan klasifikasi standar dari Science-Metrix. Pemilihan ilmuwan dilakukan berdasarkan c-score, baik dengan atau tanpa kutipan diri sendiri. Hasilnya, daftar ini berisi 100.000 ilmuwan terbaik di dunia atau mereka yang berada dalam persentil 2% teratas di sub-bidang tertentu.
Pencapaian 13 ilmuwan UI ini sekali lagi menegaskan posisi UI sebagai salah satu institusi riset terkemuka di Indonesia yang diakui di seluruh dunia. Diharapkan, prestasi ini bisa memotivasi para peneliti lain di UI untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ke depannya, UI akan terus berupaya meningkatkan kualitas penelitian dan inovasi, serta memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak untuk menghasilkan solusi bagi tantangan-tantangan global.
Leave a Comment